Abstrak
Tulisan ini berisi pengalaman belajar saya bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri siswa. Selain itu, tulisan ini berisi nilai-nilai apa yang didapat dari proses belajar ini.
Latar belakang
Anak-anak murid saya adalah anak yang pintar. Sayangnya mereka sering kali mengeluh “Bu tidak bisa !”, “Bu susah !”. ketidak percayaan diri inilah hambatan terbesar dalam proses pembelajaran. Tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan jika kita percaya dulu. Walaupun kelihatannya pekerjaan ini sangat sulit diselesaikan. Itulah yang ingin saya tanamkan pada siswa-siswa saya. Memupuk rasa percaya diri pada diri anak tidak mudah. Tidak seperti mengajarkan suatu materi. Butuh proses dan konsistensi. Oleh karena itu, saya membuat peraturan kelas yang tujuannya memupuk rasa percaya diri siswa.
Melatih Kebiasaan Baru
Anak-anak ini pada awalnya pemalu dan kurang percaya diri. Bukan berarti mereka tidak bisa. Tapi mereka sudah pesimis dari awal. Untuk melatih kepercayaan diri mereka, saya membuat peraturan kecil.
Setiap anak yang berkata “tidak bisa” di kelas harus memasukan uang ke celengan. Awalnya ada kata “yaaaa” kecewa dari anak-anak. Anak-anak dipaksa keluar dari zona nyamannya untuk belajar, belajar, belajar. Belajar itu prosesnya tidak nyaman. Namun hasil belajar itu akan merubah perilaku siswa.
Dari anak-anak yang pemalu, minder, kini berubah menjadi anak yang lebih percaya diri, lebih optimis. Ya, it works ! mereka berhasil keluar dari zona nyamannya.
Oh ya, uang celengan yang terkumpul itu disumbangkan untuk anak-anak yatim di lingkungan mereka. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Peraturan ini selain melatih kepercayaan diri anak-anak juga melatih jiwa social anak-anak.
Lesson Learned
Menumbuhkan kepercayaan diri anak tidak mudah. Anak-anak itu unik dan harus berhati-hati, karena salah sedikit (salah berkomunikasi, salah perlakuan), bukan kepercayaan diri yang didapat namun kebalikannya.
Pengalaman ini bukan hanya anak-anak yang belajar, tapi saya. Saya belajar untuk bersabar, menikmati proses belajar anak-anak. Saya juga belajar untuk mempercayai anak-anak ini. Cepat atau lambat anak-anak ini akan berubah lebih baik, lebih percaya diri, lebih optimis.
(Ditulis berdasarkan pengalaman Meiske Demitria Wahyu)
Revisions
- March 18, 2013 @ 17:52:28 [Current Revision] by Nisa Ardini
- March 18, 2013 @ 17:52:10 [Autosave] by Agung Firmansyah
- March 18, 2013 @ 17:52:05 by Agung Firmansyah
- September 26, 2012 @ 10:47:19 by Agung Firmansyah
- September 25, 2012 @ 17:04:53 by Agung Firmansyah
- September 25, 2012 @ 17:04:09 by Agung Firmansyah
Metode mengajar yang unik. Kalau melibatkan orang tua dirumah mungkin efektifitasnya lebih amazing lagi. So, good job.
Membiasakan murid untuk percaya diri sejak dini memang sangatlah penting. Hal ini akan membiasakan mereka untuk selalu percaya diri di masa depannya. Percaya diri bisa ditumbuhkan di mana saja oleh siapa saja, dari orang tua dan juga dari pendidik tentunya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sikap percaya diri, dari membiasakan untuk berpikir positif, tidak mengucap kata tidak bisa, dan juga membiasakan diri untuk tampil di muka umum dan bersosialisasi dengan orang lain.