Revision 2115 is a pre-publication revision. (Viewing current revision instead.)

Abstraksi

(Pemilihan Umum) merupakan bagian terpenting dari sistem . Bagaimana mengajarkan seluk beluk kepada siswa? Metode terbaik adalah dengan simulasi dan bermain peran. Melalui praktek langsung, besar kemungkinan materi akan masuk ke dalam Long Term Memory siswa.

Latar Belakang

Kondisi Kelas

Jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 17 siswa. Siswa tidak menyukai pelajaran karena banyak bacaannya. Siswa sebagian besar adalah anak yang kinestetis.

Latar belakang penggunaan metode

Metode praktek dipilih karena cocok dengan siswa yang kinestetiknya tinggi, atau tidak bisa diam. Apalagi hanya mendengarkan penjelasan atau membaca teks, dapat dipastikan tidak banyak materi yang dapat tersampaikan. Oleh karena itu, dipilih metode simulasi / praktek langsung.

Latar belakang penyampaian materi

Pemilu merupakan bagian terpenting dari sebuah negara demokrasi. Maka siswa harus mengerti seluk beluk pemilu dengan baik, dan memasukkannya ke Long Term Memory. Karena suatu saat siswa akan merasakan hal tersebut secara langsung, bukan lagi sekedar simulasi.  

Teori/Penjelasan Materi

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Demokrasi sendiri artinya adalah sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu, PEMILU (Pemilihan Umum) dilaksanakan untuk memilih wakil rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan Indonesia. Pemilu di Indonesia dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun sekali. Pemilu di Indonesia ada 3 macam, yaitu:
  1. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
  2. Pemilu anggota DPR dan DPRD
  3. Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah).
Asas Pemilu yaitu . Langsung. Umum. Bebas. Rahasia. Jujur. Adil.
  • Langsung artinya setiap pemilih secara langsung memberikan suaranya tanpa perantara orang lain.
  • Umum artinya pemilu dilaksanakan untuk seluruh warga negara yang memenuhi syarat tanpa perbedaan.
  • Bebas artinya pemilih menentukan pilihannya sesuai keinginan sendiri tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun.
  • Rahasia artinya apa yang telah dipilih dijamin tidak ada pihak manapun yang mengetahui dengan cara apapun.
  • Jujur artinya semua yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu harus bertindak jujur sesuai ketentuan yang berlaku.
  • Adil artinya setiap pemilih dan peserta pemilu diperlakukan adil dan bebas dari kecurangan pihak manapun.
Urutan proses pelaksanaan pemilu, yaitu: 1. Pembentukan panitia pemilu (KPU) 2. Pendaftaran pemilih 3. Pendaftaran pasangan calon 4. Kampanye 5. Pelaksanaan pemilu di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 6. Perhitungan suara 7. Penetapan hasil suara 8. Pelantikan pasangan terpilih  

Metode

Metode yang digunakan adalah simulasi pelaksanaan pemilu dengan bermain peran.

Pembagian Peran

Sesuaikan jumlah siswa dalam satu kelas dengan peran yang tersedia. Peran yang harus ada diantaranya: -          Panitia Pemilu / KPU (minimal 3 orang) -          Pasangan Calon Presiden dan Wapres / ketua kelas dan wakil (minimal 2 atau 3 pasangan) -          Pemilih (siswa yang tersisa)

Proses Pelaksanaan Pemilu

1. Sediakan meja khusus untuk panitia pemilu. 2. Panitia menentukan syarat calon presiden dan wapres, serta syarat pemilih (Contoh: Syarat pemilih yaitu; WNI/warga kelas 6, Usia diatas 10 tahun, dsb. Syarat pasangan calon yaitu; WNI/warga kelas 6, berani, jujur, rapih, disiplin, dsb). 3. Pemilih mendaftarkan diri ke panitia. 4. Pasangan calon presiden dan wapres/ketua kelas dan wakil mendaftarkan diri ke panitia. 5. Pasangan calon melakukan kampanye di depan kelas secara bergiliran. “Teman-teman pilih kami, insya Allah kelas 6 jadi anak baik semua dan lulus UN. Amin.” 6. Pelaksanaan Pemilu. a) Semua siswa di minta menunggu di luar kelas. b) Guru mengatur Layout kelas menjadi seperti TPS (Tempat Pemungutan Suara). c) Jangan lupa buat Bilik Suara dan Kotak Suara dari kardus bekas, serta tinta. Jika tinta tidak ada, dapat menggunakan Tipe-X. d) Mintalah tim panitia untuk membuat Kertas Suara. Seperti ini contohnya. Lucu.

Kertas Suara Pemilu Buatan Murid-murid Kelas 6 SDN 2 Kepuh Legundi, Bawean

e) Setelah semuanya siap. Guru memanggil siswa satu per satu untuk masuk ke kelas (TPS). f) Pastikan sebelumnya siswa mengerti apa saja yang harus dilakukan di dalam TPS: - Mendatangi panitia untuk daftar ulang dan mendapatkan Kertas Suara - Menuju Bilik Suara untuk kemudian mencoblos Kertas Suara - Memasukan Kertas Suara ke Kotak Suara - Diberi tanda dengan tinta/tipe-x sebelum keluar dari TPS g) Setelah semua pemilih memberikan hak suaranya, perkenankan panitia untuk memberikan hak suaranya juga. h) Pemungutan suara selesai. Seluruh siswa diperbolehkan masuk ke kelas kembali. 7. Tim panitia melakukan perhitungan suara di depan kelas disertai minimal 2 orang saksi. 8. Tim panitia mengumumkan hasil perhitungan suara dan pasangan calon yang menang. 9. Pasangan calon dilantik di depan kelas dan memberikan sepatah-dua patah kata.    

Recalling dan Pembahasan

Setelah simulasi Pemilu selesai, lakukan Recalling / Review jalannya pemilu yang baru saja mereka lakukan, berikut urutan proses pelaksanaan pemilu. Sampaikan juga mengenai Asas Pemilu (LUBERJURDIL). Berikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan sendiri di bagian mana dari Pelaksanaan Pemilu tadi yang bersifat Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil. Pastikan pemahaman siswa tentang Asas Pemilu tertanam di pikiran mereka. Berikan contoh kasus seperti, “Andi diberikan sejumlah uang oleh paman nya agar mencoblos pasangan calon tertentu. Asas Pemilu manakah yang dilanggar?”. Berikan contoh-contoh kasus lainnya agar siswa mengerti benar mana hal yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam Pemilu. Jangan biarkan kecurangan merajalela di dalam proses pemilihan wakil rakyat.  

Lesson Learned

Pendidikan karakter yang disisipkan

Beberapa pendidikan karakter yang disisipkan dalam pembelajaran ini, diantaranya Jujur, Adil (sesuai asas pemilu), Tanggung Jawab dalam menjalankan peran, Keberanian dan Percaya Diri menjadi pasangan calon dan berkampanye di depan kelas, serta Berjiwa Besar atau Sportif dalam menerima kekalahan.

Kesimpulan

Pemilu bukanlah materi yang cukup dipahami dengan membaca. Efetktivitas daya serap siswa terhadap materi Pemilu jauh lebih tinggi apabila di praktekkan langsung. Melalui praktek pemilu, mereka juga merasakan langsung penerapan asas-asas pemilu (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil). Satu hal lagi, melalui metode simulasi dan bermain peran ini, mereka belajar banyak pendidikan karakter dibandingkan dengan hanya membaca buku atau mendengarkan penjelasan guru. Jadi, teruslah menciptakan pembelajaran yang kontekstual, kreatif dan menyenangkan untuk siswa ! Selamat Berkreasi. :)

Revisions

Revision Differences

October 14, 2012 @ 14:58:23Current Revision
Title
 Asyiknya Bermain Peran dalam Simulasi PEMILU
Content
<h2>Abstraksi</h2> <h2>Abstraksi</h2>
PEMILU (Pemilihan Umum) merupakan bagian terpenting dari sistem demokrasi. Bagaimana mengajarkan seluk beluk pemilu kepada siswa? Metode terbaik adalah dengan simulasi dan bermain peran. Melalui praktek langsung, besar kemungkinan materi pemilu akan masuk ke dalam <em>Long Term Memory</em> siswa. PEMILU (Pemilihan Umum) merupakan bagian terpenting dari sistem demokrasi. Bagaimana mengajarkan seluk beluk pemilu kepada siswa? Metode terbaik adalah dengan simulasi dan bermain peran. Melalui praktek langsung, besar kemungkinan materi pemilu akan masuk ke dalam <em>Long Term Memory</em> siswa.
<h2>Latar Belakang</h2> <h2>Latar Belakang</h2>
<h3>Kondisi Kelas</h3> <h3><a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Koko-Simulasi- Pemilu-kelas- 61.jpg"><img class="alignright size-medium wp-image-2239" title="Koko-Simulasi- Pemilu-kelas-6" alt="" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Koko-Simulasi- Pemilu-kelas- 61-300x234.jpg" width="300" height="234" /></a>Kondisi Kelas</h3>
Jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 17 siswa. Siswa tidak menyukai pelajaran PKn karena banyak bacaannya. Siswa sebagian besar adalah anak yang kinestetis. Jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 17 siswa. Siswa tidak menyukai pelajaran PKn karena banyak bacaannya. Siswa sebagian besar adalah anak yang kinestetis.
<h3>Latar belakang penggunaan metode</h3> <h3>Latar belakang penggunaan metode</h3>
Metode praktek dipilih karena cocok dengan siswa yang kinestetiknya tinggi, atau tidak bisa diam. Apalagi hanya mendengarkan penjelasan atau membaca teks, dapat dipastikan tidak banyak materi yang dapat tersampaikan. Oleh karena itu, dipilih metode simulasi / praktek langsung. Metode praktek dipilih karena cocok dengan siswa yang kinestetiknya tinggi, atau tidak bisa diam. Apalagi hanya mendengarkan penjelasan atau membaca teks, dapat dipastikan tidak banyak materi yang dapat tersampaikan. Oleh karena itu, dipilih metode simulasi / praktek langsung.
<h3>Latar belakang penyampaian materi</h3> <h3>Latar belakang penyampaian materi</h3>
Pemilu merupakan bagian terpenting dari sebuah negara demokrasi. Maka siswa harus mengerti seluk beluk pemilu dengan baik, dan memasukkannya ke <em>Long Term Memory</em>. Karena suatu saat siswa akan merasakan hal tersebut secara langsung, bukan lagi sekedar simulasi. Pemilu merupakan bagian terpenting dari sebuah negara demokrasi. Maka siswa harus mengerti seluk beluk pemilu dengan baik, dan memasukkannya ke <em>Long Term Memory</em>. Karena suatu saat siswa akan merasakan hal tersebut secara langsung, bukan lagi sekedar simulasi.
&nbsp; &nbsp;
<h2>Teori/Penjelasan Materi</h2> <h2>Teori/Penjelasan Materi</h2>
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Demokrasi sendiri artinya adalah sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu, PEMILU (Pemilihan Umum) dilaksanakan untuk memilih wakil rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan Indonesia. Pemilu di Indonesia dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun sekali. Pemilu di Indonesia ada 3 macam, yaitu: 1) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, 2) Pemilu anggota DPR dan DPRD, dan 3) Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah).  Indonesia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Demokrasi sendiri artinya adalah sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu, PEMILU (Pemilihan Umum) dilaksanakan untuk memilih wakil rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan Indonesia. Pemilu di Indonesia dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun sekali. Pemilu di Indonesia ada 3 macam, yaitu:
  <ol>
   <li>Pemilu Presiden dan Wakil Presiden</li>
   <li>Pemilu anggota DPR dan DPRD</li>
   <li>Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah).</li>
  </ol>
Asas Pemilu yaitu LUBERJURDIL. Langsung. Umum. Bebas. Rahasia. Jujur. Adil.  Asas Pemilu yaitu <strong>LUBERJURDIL</strong>. Langsung. Umum. Bebas. Rahasia. Jujur. Adil.
  <ul>
-          <em>Langsung</em> artinya setiap pemilih secara langsung memberikan suaranya tanpa perantara orang lain.   <li><strong>Langsung</strong> artinya setiap pemilih secara langsung memberikan suaranya tanpa perantara orang lain.</li>
-          <em>Umum</em> artinya pemilu dilaksanakan untuk seluruh warga negara yang memenuhi syarat tanpa perbedaan.   <li><strong>Umum</strong> artinya pemilu dilaksanakan untuk seluruh warga negara yang memenuhi syarat tanpa perbedaan.</li>
-          <em>Bebas</em> artinya pemilih menentukan pilihannya sesuai keinginan sendiri tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun.   <li><strong>Bebas</strong> artinya pemilih menentukan pilihannya sesuai keinginan sendiri tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun.</li>
-          <em>Rahasia</em> artinya apa yang telah dipilih dijamin tidak ada pihak manapun yang mengetahui dengan cara apapun.   <li><strong>Rahasia</strong> artinya apa yang telah dipilih dijamin tidak ada pihak manapun yang mengetahui dengan cara apapun.</li>
-          <em>Jujur</em> artinya semua yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu harus bertindak jujur sesuai ketentuan yang berlaku.   <li><strong>Jujur</strong> artinya semua yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu harus bertindak jujur sesuai ketentuan yang berlaku.</li>
-          <em>Adil</em> artinya setiap pemilih dan peserta pemilu diperlakukan adil dan bebas dari kecurangan pihak manapun.   <li><strong>Adil</strong> artinya setiap pemilih dan peserta pemilu diperlakukan adil dan bebas dari kecurangan pihak manapun.</li>
&nbsp;  
  </ul>
Urutan proses pelaksanaan pemilu, yaitu: Urutan proses pelaksanaan pemilu, yaitu:
1. Pembentukan panitia pemilu (KPU) 1. Pembentukan panitia pemilu (KPU)
2. Pendaftaran pemilih 2. Pendaftaran pemilih
3. Pendaftaran pasangan calon 3. Pendaftaran pasangan calon
4. Kampanye 4. Kampanye
5. Pelaksanaan pemilu di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 5. Pelaksanaan pemilu di TPS (Tempat Pemungutan Suara)
6. Perhitungan suara 6. Perhitungan suara
7. Penetapan hasil suara 7. Penetapan hasil suara
8. Pelantikan pasangan terpilih 8. Pelantikan pasangan terpilih
&nbsp; &nbsp;
<h2>Metode</h2> <h2>Metode</h2>
Metode yang digunakan adalah simulasi pelaksanaan pemilu dengan bermain peran. Metode yang digunakan adalah simulasi pelaksanaan pemilu dengan bermain peran.
<h3>Pembagian Peran</h3> <h3>Pembagian Peran</h3>
Sesuaikan jumlah siswa dalam satu kelas dengan peran yang tersedia. Peran yang harus ada diantaranya: Sesuaikan jumlah siswa dalam satu kelas dengan peran yang tersedia. Peran yang harus ada diantaranya:
-          Panitia Pemilu / KPU (minimal 3 orang) -          Panitia Pemilu / KPU (minimal 3 orang)
-          Pasangan Calon Presiden dan Wapres / ketua kelas dan wakil (minimal 2 atau 3 pasangan) -          Pasangan Calon Presiden dan Wapres / ketua kelas dan wakil (minimal 2 atau 3 pasangan)
-          Pemilih (siswa yang tersisa) -          Pemilih (siswa yang tersisa)
<h3>Proses Pelaksanaan Pemilu</h3> <h3>Proses Pelaksanaan Pemilu</h3>
1. Sediakan meja khusus untuk panitia pemilu. 1. Sediakan meja khusus untuk panitia pemilu.
2. Panitia menentukan syarat calon presiden dan wapres, serta syarat pemilih (Contoh: Syarat pemilih yaitu; WNI/warga kelas 6, Usia diatas 10 tahun, dsb. Syarat pasangan calon yaitu; WNI/warga kelas 6, berani, jujur, rapih, disiplin, dsb). 2. Panitia menentukan syarat calon presiden dan wapres, serta syarat pemilih (Contoh: Syarat pemilih yaitu; WNI/warga kelas 6, Usia diatas 10 tahun, dsb. Syarat pasangan calon yaitu; WNI/warga kelas 6, berani, jujur, rapih, disiplin, dsb).
3. Pemilih mendaftarkan diri ke panitia. 3. Pemilih mendaftarkan diri ke panitia.
4. Pasangan calon presiden dan wapres/ketua kelas dan wakil mendaftarkan diri ke panitia. 4. Pasangan calon presiden dan wapres/ketua kelas dan wakil mendaftarkan diri ke panitia.
5. Pasangan calon melakukan kampanye di depan kelas secara bergiliran. “Teman-teman pilih kami, insya Allah kelas 6 jadi anak baik semua dan lulus UN. Amin.” 5. Pasangan calon melakukan kampanye di depan kelas secara bergiliran. “Teman-teman pilih kami, insya Allah kelas 6 jadi anak baik semua dan lulus UN. Amin.”
6. Pelaksanaan Pemilu. 6. Pelaksanaan Pemilu.
a) Semua siswa di minta menunggu di luar kelas. a) Semua siswa di minta menunggu di luar kelas.
b) Guru mengatur <em>Layout</em> kelas menjadi seperti TPS (Tempat Pemungutan Suara). b) Guru mengatur <em>Layout</em> kelas menjadi seperti TPS (Tempat Pemungutan Suara).
c) Jangan lupa buat Bilik Suara dan Kotak Suara dari kardus bekas, serta tinta. Jika tinta tidak ada, dapat menggunakan Tipe-X. c) Jangan lupa buat Bilik Suara dan Kotak Suara dari kardus bekas, serta tinta. Jika tinta tidak ada, dapat menggunakan Tipe-X.
d) Mintalah tim panitia untuk membuat Kertas Suara. Seperti ini contohnya. Lucu. d) Mintalah tim panitia untuk membuat Kertas Suara. Seperti ini contohnya. Lucu.
<p align="center"></p>  
<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ kertas-suara- pemilu.jpg"><img class="size-medium wp-image-2113" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ kertas-suara- pemilu-300x125.jpg" alt="kertas suara pemilu" width="300" height="125" /></a> Kertas Suara Pemilu Buatan Murid-murid Kelas 6 SDN 2 Kepuh Legundi, Bawean  <a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Koko-kertas-suara- pemilu.jpg"><img class="size-full wp-image-2237" title="Koko-kertas- suara-pemilu" alt="" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Koko-kertas-suara- pemilu1.jpg" width="477" height="199" /></a> Kertas Suara Pemilu Buatan Murid-murid Kelas 6 SDN 2 Kepuh Legundi, Bawean
e) Setelah semuanya siap. Guru memanggil siswa satu per satu untuk masuk ke kelas (TPS). e) Setelah semuanya siap. Guru memanggil siswa satu per satu untuk masuk ke kelas (TPS).
f) Pastikan sebelumnya siswa mengerti apa saja yang harus dilakukan di dalam TPS: f) Pastikan sebelumnya siswa mengerti apa saja yang harus dilakukan di dalam TPS:
- Mendatangi panitia untuk daftar ulang dan mendapatkan Kertas Suara - Mendatangi panitia untuk daftar ulang dan mendapatkan Kertas Suara
- Menuju Bilik Suara untuk kemudian mencoblos Kertas Suara - Menuju Bilik Suara untuk kemudian mencoblos Kertas Suara
- Memasukan Kertas Suara ke Kotak Suara - Memasukan Kertas Suara ke Kotak Suara
- Diberi tanda dengan tinta/tipe-x sebelum keluar dari TPS - Diberi tanda dengan tinta/tipe-x sebelum keluar dari TPS
g) Setelah semua pemilih memberikan hak suaranya, perkenankan panitia untuk memberikan hak suaranya juga. g) Setelah semua pemilih memberikan hak suaranya, perkenankan panitia untuk memberikan hak suaranya juga.
h) Pemungutan suara selesai. Seluruh siswa diperbolehkan masuk ke kelas kembali. h) Pemungutan suara selesai. Seluruh siswa diperbolehkan masuk ke kelas kembali.
7. Tim panitia melakukan perhitungan suara di depan kelas disertai minimal 2 orang saksi. 7. Tim panitia melakukan perhitungan suara di depan kelas disertai minimal 2 orang saksi.
8. Tim panitia mengumumkan hasil perhitungan suara dan pasangan calon yang menang. 8. Tim panitia mengumumkan hasil perhitungan suara dan pasangan calon yang menang.
9. Pasangan calon dilantik di depan kelas dan memberikan sepatah-dua patah kata. 9. Pasangan calon dilantik di depan kelas dan memberikan sepatah-dua patah kata.
&nbsp; &nbsp;
<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Pemilu-kelas-6.jpg"><img class="size-full wp-image-2111" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Pemilu-kelas-6.jpg" alt="Pemilu Kelas 6" width="803" height="623" /></a></div>  <a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Koko-Simulasi- Pemilu-kelas-6.jpg"><img class="aligncenter size-full wp-image-2238" title="Koko-Simulasi- Pemilu-kelas-6" alt="" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/10/ Koko-Simulasi- Pemilu-kelas-6.jpg" width="803" height="623" /></a>
&nbsp; &nbsp;
<h3>Recalling dan Pembahasan</h3> <h3>Recalling dan Pembahasan</h3>
Setelah simulasi Pemilu selesai, lakukan <em>Recalling / Review</em> jalannya pemilu yang baru saja mereka lakukan, berikut urutan proses pelaksanaan pemilu. Sampaikan juga mengenai Asas Pemilu (LUBERJURDIL). Berikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan sendiri di bagian mana dari Pelaksanaan Pemilu tadi yang bersifat Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil. Setelah simulasi Pemilu selesai, lakukan <em>Recalling / Review</em> jalannya pemilu yang baru saja mereka lakukan, berikut urutan proses pelaksanaan pemilu. Sampaikan juga mengenai Asas Pemilu (LUBERJURDIL). Berikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan sendiri di bagian mana dari Pelaksanaan Pemilu tadi yang bersifat Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.
Pastikan pemahaman siswa tentang Asas Pemilu tertanam di pikiran mereka. Berikan contoh kasus seperti, “Andi diberikan sejumlah uang oleh paman nya agar mencoblos pasangan calon tertentu. Asas Pemilu manakah yang dilanggar?”. Berikan contoh-contoh kasus lainnya agar siswa mengerti benar mana hal yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam Pemilu. Jangan biarkan kecurangan merajalela di dalam proses pemilihan wakil rakyat. Pastikan pemahaman siswa tentang Asas Pemilu tertanam di pikiran mereka. Berikan contoh kasus seperti, “Andi diberikan sejumlah uang oleh paman nya agar mencoblos pasangan calon tertentu. Asas Pemilu manakah yang dilanggar?”. Berikan contoh-contoh kasus lainnya agar siswa mengerti benar mana hal yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam Pemilu. Jangan biarkan kecurangan merajalela di dalam proses pemilihan wakil rakyat.
<h2>Lesson Learned</h2>  
&nbsp; &nbsp;
  <h2>Lesson Learned</h2>
<h3>Pendidikan karakter yang disisipkan</h3> <h3>Pendidikan karakter yang disisipkan</h3>
Beberapa pendidikan karakter yang disisipkan dalam pembelajaran ini, diantaranya <strong>Jujur, Adil </strong>(sesuai asas pemilu),<strong> Tanggung Jawab </strong>dalam menjalankan peran, <strong>Keberanian</strong> dan <strong>Percaya Diri </strong>menjadi pasangan calon dan berkampanye di depan kelas, serta <strong>Berjiwa Besar</strong> atau <strong>Sportif</strong> dalam menerima kekalahan. Beberapa pendidikan karakter yang disisipkan dalam pembelajaran ini, diantaranya <strong>Jujur, Adil </strong>(sesuai asas pemilu),<strong> Tanggung Jawab </strong>dalam menjalankan peran, <strong>Keberanian</strong> dan <strong>Percaya Diri </strong>menjadi pasangan calon dan berkampanye di depan kelas, serta <strong>Berjiwa Besar</strong> atau <strong>Sportif</strong> dalam menerima kekalahan.
<h3>Kesimpulan</h3> <h3>Kesimpulan</h3>
Pemilu bukanlah materi yang cukup dipahami dengan membaca. Efetktivitas daya serap siswa terhadap materi Pemilu jauh lebih tinggi apabila di praktekkan langsung. Melalui praktek pemilu, mereka juga merasakan langsung penerapan asas-asas pemilu (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil). Satu hal lagi, melalui metode simulasi dan bermain peran ini, mereka belajar banyak pendidikan karakter dibandingkan dengan hanya membaca buku atau mendengarkan penjelasan guru. Jadi, teruslah menciptakan pembelajaran yang kontekstual, kreatif dan menyenangkan untuk siswa ! Pemilu bukanlah materi yang cukup dipahami dengan membaca. Efetktivitas daya serap siswa terhadap materi Pemilu jauh lebih tinggi apabila di praktekkan langsung. Melalui praktek pemilu, mereka juga merasakan langsung penerapan asas-asas pemilu (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil). Satu hal lagi, melalui metode simulasi dan bermain peran ini, mereka belajar banyak pendidikan karakter dibandingkan dengan hanya membaca buku atau mendengarkan penjelasan guru. Jadi, teruslah menciptakan pembelajaran yang kontekstual, kreatif dan menyenangkan untuk siswa !
Selamat Berkreasi. :) Selamat Berkreasi. :)

Note: Spaces may be added to comparison text to allow better line wrapping.

No comments yet.

Leave a Reply