Contents
Abstraksi
Olimpiade Ramadhan adalah bentuk kreatif dari kegiatan rutin tahunan yang biasa dilaksanakan sekolah setiap bulan puasa, yakni Pesantren Ramadhan. Kebetulan bulan Ramadhan saat itu sedang bertepatan dengan event Olimpiade 2012. Jadilah Saya kombinasikan dua event tersebut (Olimpiade dan Pesantren Ramadhan) menjadi satu pembelajaran tematik, Olimpiade Ramadhan. Tapi ada yang berbeda dengan Olimpiade kali ini. Di Olimpiade ini semua anak dapat medali lho. Ya, semua anak JUARA !!!
Latar Belakang
Pembelajaran tematik lebih menarik apabila mengangkat hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan siswa/i saat itu. Kebetulan saat itu adalah bulan Ramadhan dan bertepatan dengan berlangsungnya event Olimpiade 2012. Jadi Saya meleburkan dua hal ini menjadi satu, Olimpiade Ramadhan. Tentunya akan berbeda tema jika waktunya pun berbeda. Ya, itulah esensi pembelajaran tematik. Sesuaikan dengan hal yang sedang booming, niscaya siswa akan mudah tertarik.
Kondisi Kelas dan Siswa
Jumlah siswa kelas 6 seluruhnya adalah 17 orang. Mereka mengkaji agama 3 kali sehari; 1) Di musholla setelah shubuh, 2) Di Madrasah setelah pulang sekolah SD, dan 3) Di musholla setelah maghrib. Konklusinya, ilmu agama yang mereka terima tentu sudah banyak.
Latar belakang penggunaan metode
Metode pembelajaran tematik bertema “Olimpiade Ramadhan” ini digunakan karena guru berusaha mengkaitkan pembelajaran di sekolah dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini dapat membuat siswa jauh lebih tertarik untuk belajar. Selain itu, input pengetahuan siswa tentang agama sudah sangat bagus. Maka guru berinisiatif untuk tidak lagi memberikan input pengetahuan sebagaimana yang telah mereka terima 3 kali sehari, setiap harinya. Kali ini, guru akan menguji output dari pengetahuan yang telah mereka terima. Ujiannya dilakukan dalam bentuk yang menarik, yaitu Olimpiade !!!
Sebagaimana Olimpiade pada umumnya, pastilah mengakomodir berbagai macam bidang kemampuan yang berbeda-beda. Begitu pula pada Olimpiade Ramadhan ini, bidang yang dilombakan antara lain menulis, cerdas cermat, bercerita, musik islami, hafalan surat dan melukis kaligrafi. Melalui bidang-bidang tersebut, akan muncul siswa-siswa yang memiliki bakat di bidang verbal (menulis, bercerita); seni (musik, kaligrafi); dan kognitif (cerdas cermat, hafalan surat). Secara tidak langsung, metode ini juga menjadi teknik Discovering Ability terhadap siswa. Pasalnya, guru yang baik selalu mencari dan menyelami lebih dalam dimana letak bakat dan kemampuan siswanya. Jadi, saya hanya berusaha untuk menjadi guru yang baik, setidaknya untuk kelas kecil saya 😀
Latar belakang penyampaian materi
Segala seluk beluk tentang Ramadhan pastilah sangat penting untuk disampaikan ke siswa, terutama di bulan Ramadhan itu sendiri. Materi tentang Ramadhan umumnya tidak jauh berbeda setiap tahunnya. Oleh karena itu, dengan sistem kompetisi, guru hanya tinggal melihat sejauh mana pemahaman siswa tentang Ramadhan (dari tahun-tahun sebelumnya), lalu segera meluruskan serta menambahkan pengetahuan yang belum mereka pahami. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih efektif.
Materi
Materi tersirat yang disampaikan pada Olimpiade Ramadhan kali ini diantaranya:
– Teknik menulis dan bercerita yang baik (Bahasa Indonesia)
– Puasa dan seluk beluknya (sejarah, aqidah, fiqih, alqur’an dan hadits) , Lailatul Qadar, Nuzulul Qur’an, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Juz ‘Amma (Agama Islam)
– Seni dan budaya musik islami (nasyid, kercengan, qosidah, dll) serta lukisan kaligrafi (Seni Budaya dan Keterampilan)
– Penjumlahan dan pengurangan nilai/poin dalam cerdas cermat (Matematika)
Pembelajaran tematik kali ini mengakomodir 4 materi pelajaran sekaligus dalam satu tema, selama 3 hari.
Metode/Langkah-Langkah
Membuat Konsep Olimpiade
Konsep olimpiade harus disusun sedemikian rupa agar semua siswa dapat menjadi juara. Artinya, bidang yang dilombakan akan ada bermacam-macam sesuai keahlian siswa/i. Paradigma “Semua anak adalah JUARA” harus diusung tinggi-tinggi dalam olimpiade kali ini. Saya sendiri menyusun konsep olimpiade nya menjadi seperti ini:
Hari 1 : 1. Menulis -> Tema “Kenangan Manis di Bulan Ramadhan”
ISTIRAHAT
2. Cerdas Cermat Ramadhan (per kelompok)
Hari 2 : 1. Lomba Hafalan Surat Pendek (Juz’amma)
ISTIRAHAT
2. Bercerita -> Tema “Ibu”
Hari 3 : 1. Pertunjukkan Musik Islami (per kelompok)
ISTIRAHAT
2. Melukis -> Kaligrafi Islam
Konsep Olimpiade Ramadhan
Menyiapkan Medali Olimpiade
Sebuah olimpiade tak lepas dari perolehan medali. Pembuatan medali disesuaikan dengan alat bahan yang tersedia dan kreatifitas guru. Medali yang saya buat menggunakan kertas hiasan untuk ulang tahun (Rp. 1.000,-), karton manila (Rp. 2.500,-), selotip, gunting, spidol dan kertas HVS bekas. Hasilnya seperti ini:
Jumlah medali yang dibuat disesuaikan dengan jumlah bidang perlombaan dan kuantitas juara dalam tiap bidang. Olimpiade Ramadhan versi Saya melangsungkan 5 bidang perlombaan dengan jumlah medali yang diperebutkan sebanyak 31 buah, untuk 17 murid. Percayalah, tidak sebentar membuatnya seorang diri (karena masih rahasia, tidak boleh ada yang tahu dulu).
Pelaksanaan Olimpiade
1) Apersepsi. Apersepsi tentang olimpiade dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti dibawah ini:
– Bertanya kepada siswa tentang berita Olimpiade 2012 di televisi.
– Membawa potongan gambar Olimpiade dari koran atau internet.
– Pemutaran video motivasi: Olimpiade Orang Cacat.
– Membawa contoh medali, lalu bercerita tentang Olimpiade.
Pada tahap apersepsi juga harus ditekankan prinsip Olimpiade seperti Semangat, Sportif, dll. Lalu berikan pula penjelasan mengenai macam-macam medali (emas, perak, perunggu), perolehan medali, dan juara umum.
2) Olimpiade Dimulai ! Jangan lupa untuk catat perolehan medali di papan tulis agar tersungging sebuah senyuman di wajah mereka, dan juga untuk memotivasi siswa yang belum mendapat medali untuk terus semangat berusaha mendapat medali.
3) Penyerahan Medali. Buatlah proses sakral ini menjadi suatu kebanggan bagi siswa dan tak terlupakan. Oleh karena itu, Saya berikan kesempatan pengalungan medali ini kepada Kepala Sekolah.
4) Foto Bersama. Dimanapun olimpiadenya, apapun temanya, pastilah ada agenda foto-fotonya. Hehe. Dan inilah hasil foto bersama peserta dan juara Olimpiade Ramadhan SDN 2 Kepuh Legundi, Pulau Bawean. 😀
Lesson Learned
Metode Alternatif
Metode tematik ‘Olimpiade’ ini dapat dilakukan untuk tema-tema yang lain selain Ramadhan, contoh: Olimpiade Lingkungan, Olimpiade Sastra Indonesia, dan sebagainya. Yang terpenting, tetap sesuaikan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan angkat tema yang sedang hangat di keseharian mereka.
Pendidikan karakter yang disisipkan
Melalui Olimpiade Ramadhan ini, siswa belajar untuk Sportif dalam bertanding, Berani dan Lapang Dada dalam menerima kekalahan dan kemenangan, serta merasakan Aura dan Semangat Kompetisi. Siswa juga belajar mengalahkan rasa malunya untuk tampil dan bicara. Dan, yang paling penting, siswa akan Berpikir Positif bahwa ternyata ia bisa menjadi juara !!!.
Kesimpulan
Bagi seorang guru, adalah perkara wajib untuk memandang setiap anak sebagai JUARA. Dalam mengadakan kompetisi / olimpiade / turnamen, buatlah agar setiap anak mendapatkan juara dalam kategori yang berbeda-beda. Hal ini untuk menumbuhkan semangat dan pikiran positif setiap anak bahwasanya ia bisa menjadi JUARA, bukan hanya ‘si pintar’ saja. Itu yang terpenting.
Revisions
- January 15, 2013 @ 20:02:42 [Current Revision] by Wahyu Setioko
- December 15, 2012 @ 21:50:23 by Agung Firmansyah
- November 9, 2012 @ 10:46:53 by Agung Firmansyah
- November 9, 2012 @ 10:46:13 by Agung Firmansyah
- November 8, 2012 @ 10:13:56 by Agung Firmansyah
- November 5, 2012 @ 16:39:50 by Agung Firmansyah
- November 5, 2012 @ 16:37:01 by Wahyu Setioko
- November 5, 2012 @ 16:36:38 by Wahyu Setioko
- November 5, 2012 @ 16:31:29 by Wahyu Setioko
- November 5, 2012 @ 16:31:07 by Wahyu Setioko
- November 5, 2012 @ 16:30:09 by Wahyu Setioko
semua anak juara, supaya terpacu dan makin semangat ya hehehe. semua dapat medali, seperti lomba maraton yang sedang marak 😀
wah keren nih
ketika setiap anak dijadikan juara, tentu akan menambah semangat anak-anak tersebut. yang sudah pintar akan semakin giat belajar dan yang kurang juga akan ikutan semangat mengejar
Setiap anak adalah juara, setiap anak punya kesempatan yang sama untuk menjadi juara. Dengan memperlakukan dengan sama dan memberikan medali-medali kemenangan kepada mereka, dapat memotivasi mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri sehingga dapat menjadi sang juara.