Contents
Latar Belakang
Metode ini bisa dilakukan ketika ada siswa atau guru yang sedang sakit sehingga kelas menjadi kosong. Kebetulan saat itu ada guru yang tidak masuk di SD kami, SDN Torosubang, Halmahera Selatan. Metode ini juga sangat baik dilakukan terutama bila di sekitar sekolah banyak terdapat tanaman bunga.
Metode
Ketika ada siswa atau rekan guru yang sakit, guru mengajak siswa untuk ikut berempati. Guru menggali pemahaman dan rasa empati tersebut dengan metode konstruktif melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana :
- Eh, si A tidak masuk ya hari ini? Mengapa ia tidak masuk?
- Bagaimana rasanya kalau sakit dan tidak bisa masuk sekolah?
- Kira-kira kalau saat sakit kita dijenguk, apa yang kita rasakan?
- Kira-kira kalau menjenguk orang sakit, sebaiknya apa yang harus dilakukan?
Bila keluar jawaban jawaban mendoakan atau membawakan bunga, metode selanjutnya akan lebih mudah. Namun bila tidak, guru bisa langsung mengajak mereka untuk mendoakan dan membuat karangan bunga sederhana.
Kegiatan Inti
1. Doa (Agama)
Guru mengajarkan bagaimana cara mendoakan orang yang sedang sakit. Karena di sekolah kami seluruhnya adalah muslim, kami mencoba memberi contoh doa dengan ajaran Islam. Guru bisa menyesuaikan dengan kondisi tempat mengajar masing-masing.
“Allahumma rabbannasi azhibil ba’sa isyfi antasy syafi la syifa’a illa syifauka syifa’an la yugadiru saqaman”
artinya :
“Ya Allah, Tuhan segala manusia, jauhkanlah kesukaran atau penyakit itu dan sembuhkanlah ia Engkaulah yang menyembuhkan, tidak ada obat selain obat-Mu”
Guru menjelaskan arti do’a tersebut dan maksud kita berdo’a. ajak mereka untuk menulis dan menghapalkannya. Guru kemudian mengajak beberapa murid untuk memimpin doa.
2. Merangkai Bunga (SBK)
- Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotan 3-5 anak.
- Guru mengajarkan bagaimana cara memilih bunga dan memotongnya : pada dasarnya murid bisa memilih bunga apa saja yang tersedia (asalkan bukan bunga untuk melayat orang meninggal seperti bunga kamboja).
- Pilih bunga yang masih kuncup atau masih segar.
- Potong batang bunga secara miring (agar lebih banyak menyerap air ketika ditaruh di vas). Sebagai pengayaan, guru bisa juga menanyakan kepada murid-murid, mengapa kita harus memotong secara miring.
- Selain bunga, rangkaian bunga juga akan lebih bagus bila dilengkapi dengan daun-daun seperti daun paku-pakuan atau ranting-ranting kering. Namun pada dasarnya berikan kebebasan pada murid untuk berkreasi (sesungguhnya ide untuk menggunakan paku-pakuan dan ranting ini juga berasal dari murid kami)
-
Tentukan lokasi, batas waktu dan pemahaman untuk mengambil bunga secukupnya dan tidak merusak atau membuat tanaman tersebut mati (mencabut tanaman seakar-akarnya misalnya). Bila mengambil bunga di halaman rumah orang, ajarkan untuk minta izin terlebih dahulu.
- Jika memungkinkan temani atau awasi mereka ketika mencari bunga.
- Setelah bahan baku merangkai bunga terkumpul, ajak mereka untuk mulai merangkai secara berkelompok juga. Biasanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan bagaimana merangkai dan menyusunnya. Karena pada dasarnya merangkai bunga adalah soal rasa, kembalikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada siswa. Guru bisa memberikan pujian atas karya siswa untuk merangsang semangat siswa.
3. Menjenguk orang sakit (PKn)
Kegiatan inti sekaligus tujuan dari pembelajaran ini adalah menjenguk si sakit. Guru mengajak murid untuk menengok ke rumah si sakit sepulang dari sekolah. Guru mengajarkan bagaimana etika menjenguk orang sakit :
- sebaiknya bersuara dan berbicara dengan pelan
- sebaiknya membicarakan hal-hal yang menyenangkan
- memberikan semangat untuk lekas sembuh
- memimpin doa dan menyerahkan karangan bunga
Guru mengajak setiap kelompok untuk memilih perwakilan kelompok yang bertugas menjenguk si sakit.
Revisions
- January 15, 2013 @ 19:59:32 [Current Revision] by Thontowi Ahmad Suhada
- December 19, 2012 @ 09:10:22 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 22:02:17 by Thontowi Ahmad Suhada
- December 15, 2012 @ 22:01:22 [Autosave] by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:20:58 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:20:16 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:17:08 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:13:19 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:07:47 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:07:29 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:06:39 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:04:41 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:03:25 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 21:01:54 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 15:44:14 by Agung Firmansyah
- December 15, 2012 @ 15:42:49 by Thontowi Ahmad Suhada
- December 15, 2012 @ 15:41:50 by Thontowi Ahmad Suhada
Maaf, saya termasuk yang tidak setuju, jika menjenguk orang sakit dengan membawa bunga.
Pertama. Tidak terlalu berarti bagi si sakit, mungkin puisi atau rangkaian doa lebih berarti.
Kedua. Akan membuat kotor ruang RS jika semua orang berfikiran sama.
Ketiga. Lebih baik merangkai bunga digabung dg tema lain (selain menjenguk orang sakit)