Mainan Kreatif Sederhana: Neraca Keseimbangan

Abstraksi

Pada bahasan kali ini, saya akan membahas tentang pembuatan sederhana yang mengajarkan anak-anak tentang konsep . Mainan ini sangat mudah dibuat oleh anak-anak serta menggunakan bahan-bahan yang amat mudah dicari. Proses pembuatan serta memainkannya juga menyenangkan bagi anak-anak. Selamat mencoba!

Latar Belakang

Saya menyebut mainan ini keseimbangan sederhana, yang terbuat dari batang lidi dengan pemberat kelereng. Mainan sederhana ini mengajarkan anak-anak tentang prinsip keseimbangan.

Pada saat praktik pembuatan mainan ini, saya bersama anak-anak melakukannya di waktu bermain sepulang sekolah. Anak-anak yang ikut bermain berasal dari tingkatan kelas yang beragam, dan mereka semua berhasil membuat mainan ini–baik dalam sekali percobaan maupun beberapa kali percobaan. Sehingga saya simpulkan, pembuatan mainan ini, bisa dilakukan oleh semua anak dari tingkatan kelas.

Alat dan Bahan

Wahyudi (kelas 3 SD) dengan neraca keseimbangan sederhana buatannya

1.       Cutter
2.       Batang lidi: 4 buah
3.       Karet gelang: (minimal 6 buah)
4.       Kelereng: 2 buah
5.       Plastik es mambo atau kantung plastik

Langkah Pembuatan

1. Ambil batang lidi di bagian yang lebih tebal.

Potong masing-masing batang lidi dengan  berbagai ukuran yang berbeda. Tidak ada ukuran yang saklek untuk panjang masing-masing lidi. Dalam proses pembuatan, kami tidak menggunakan penggaris sehingga tiap anak menghasilkan neraca keseimbangan dengan ukuran yang berbeda-beda. Yang pasti, dari batangan lidi tersebut, kita akan membentuk batang lidi tersebut seperti huruf A besar dengan rangka yang melintang di tengah-tengahnya.

Untuk perkiraan, berikut saya berikan ukuran panjang batang lidi dari neraca keseimbangan buatan saya sendiri (ukuran panjang telah dibulatkan).

  • Panjang 20 cm (dua batang)
  • Panjang 10 cm (1 batang)
  • Panjang 13 cm (1 batang)

2. Ambil dua batang lidi yang berukuran 20 cm, buat menjadi bentuk kaki dari huruf A besar (V  terbalik). Kemudian bujurkan batang lidi yang berukuran 10 cm, sehingga menjadi bentuk huruf ‘A’ besar.

3. Kemudian ambil batang lidi terakhir yang berukuran 13 cm, lalu lintangkan di tengah-tengah batang lidi berbentuk A besar tadi. Bagian ini adalah sumbu neraca keseimbangan kita.

4. Jangan lupa untuk melebihkan sedikit batang lidi di bagian-bagian yang terdapat persilangan antar batang. Kemudian ikat persilangan antar batang tersebut dengan karet gelang agar bentuknya tidak bisa bergeser.

5. Bungkus 2 buah kelereng dengan sobekan plastik es mambo atau kantong plastik. Kemudian ikatkan masing-masing kelereng pada ujung-ujung kaki huruf A besar dengan menggunakan karet gelang. Kelereng ini berfungsi sebagai pemberat dan penjaga keseimbangan dari neraca kita. Voila! Jadilah neraca keseimbangan sederhana!

Cara Bermain

Cara memainkannya adalah dengan menaruh ujung sumbu neraca kita pada ujung jari. Neraca kita tidak akan jatuh sekalipun kita menggoyang-goyangkannya. Namun neraca akan jatuh bila kita mengguncangkannya terlalu keras atau melompat-lompat. Nah, Anda bisa membuat kompetisi berlari sambil membawa neraca keseimbangan tersebut. Siapa yang bisa paling cepat berlari sambil membawa neraca di ujung jari, dialah yang menang. Kita juga bisa mencoba menaruh sumbu neraca di benda-benda lain, seperti ujung meja atau pegangan pintu.

Lesson Learned

Dalam proses pembuatan mainan ini, anak-anak melatih keterampilan mereka (gerak ). Bagaimana cara mereka memotong batang lidi serta bagaimana cara mereka merekatkan persilangan antar batang dengan karet gelang. Mereka juga mendapatkan pengetahuan berdasarkan dari pengalaman mereka sendiri tentang prinsip keseimbangan. Bahwa untuk bisa menghasilkan neraca keseimbangan yang sukses, panjang, bentuk, serta berat masing-masing bagian yang terpisah oleh sumbu, harus sama.

Saya juga sempat berpikir untuk membawa proses pembuatan mainan neraca keseimbangan ini ke dalam kelas , untuk mengenalkan pada anak tentang bentuk bangun segitiga serta sudut siku-siku yang ada pada segitiga. Namun memang, saya belum memiliki kesempatan untuk melakukan hal ini karena tidak mengampu mata pelajaran . Mungkin ada yang bisa dan mau mencoba menerapkannya dalam kelas? Sila dipraktikkan dan dibagikan pengalamannya 🙂 .

Revisions

No comments yet.

Leave a Reply