Proyek Rp25.000,00 – Belajar Membuat Strategi Bisnis

Abstraksi

Anak kelas V SD belajar tentang awal, , dan target !

Latar Belakang

Jenis kegiatan / adalah sebuah topik dalam pelajaran yang sebenarnya banyak disaksikan oleh murid dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja, mereka belum mengaitkannya dengan pengetahuan yang ada di buku. Misalnya, anak tahu bahwa untuk mendapatkan uang, mereka bisa menangkap ikan atau menanam jagung kemudian menjualnya, namun mereka belum tahu bahwa kegiatan itu disebut dengan istilah barang.

Mengetahui hal ini, guru tertarik untuk membuat sebuah proyek yang memungkinkan murid untuk memahami makna tiga kegiatan yaitu produksi, , dan melalui kegiatan yang akan mereka laksanakan secara mandiri.

Satu Grup ‘Pengusaha’ Sedang Membuat Strategi Penjualan

Proyek ini dilaksanakan di kelas V SDN 27 Gudang Suai, Dusun Jangkang, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu. Pesertanya adalah 6 (enam) orang, dengan perbandingan murid laki-laki : murid perempuan adalah 2 : 4.

Teori/Penjelasan Materi

Produksi adalah semua kegiatan yang menghasilkan barang dan atau jasa; distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dan atau jasa dari ke konsumen; konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dan atau jasa.

Metode

Metode pembelajaran yang digunakan adalah PBL atau Project Based Learning. Nama proyek yang dilakukan secara berkelompok ini adalah Proyek Rp 25.000,-. Dalam waktu satu minggu, kelompok harus bisa menghasilkan uang sebesar Rp 25.000,- dengan melakukan beragam kegiatan usaha yang mereka tentukan sendiri. Di akhir minggu, mewakili kelompoknya, Kapten akan mempresentasikan jalannya perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Langkah-langkah proyek ini adalah sebagai berikut :

Langkah Pelaksanaan I

Membuat kelompok dan menentukan kapten kelompok.

Langkah Pelaksanaan II

Diskusi kelompok yang dipimpin oleh Kapten untuk menentukan jenis kegiatan usaha, target pendapatan, dan strategi penjualan. Guru hanya memfasilitasi diskusi dan memberikan masukan. Pertanyaan pancingan : ‘Kira-kira, kegiatan apa yang bisa menghasilkan uang dan bisa dilakukan oleh kalian?’, ‘Berapa uang yang bisa didapat dari kegiatan tersebut?’, ‘Bagaimana kalian melaksanakan kegiatan tersebut?’, ‘Siapa saja yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tersebut?’, dan ‘Berapa uang yang kalian targetkan untuk didapat dalam satu hari?’. Hasil diskusi ditulis di kertas plano dalam bentuk tabel, kemudian ditempel di dinding kelas.

Langkah Pelaksanaan III

Pelaksanaan kegiatan Proyek Rp 25.000,- sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Langkah Pelaksanaan IV

Presentasi yang dilakukan oleh kapten kelompok setelah seminggu berlalu. Pertanyaan yang dapat diajukan :

–          Apa jenis kegiatan usaha yang kalian lakukan?

–          Apa kegiatan usaha yang paling sulit dilakukan?

–          Apa kegiatan usaha yang paling mudah dilakukan?

–          Berapa uang yang kalian dapatkan dari tiap kegiatan usaha yang kalian lakukan?

Langkah  Pelaksanaan V

Pembahasan kegiatan yang dikaitkan dengan materi jenis kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi). Dari definisi yang telah murid baca sebelumnya dari buku, guru membimbing murid untuk mengidentifikasi termasuk golongan mana kegiatan usaha yang mereka lakukan. Misalnya : cabut bulu ketek – Produksi Jasa. Hasil diskusi ditulis di kertas plano yang kemudian ditempel di dinding.

Langkah Pelaksanaan IV

Setelah kegiatan usai, uang yang dihasilkan dapat digunakan untuk makan bersama atau kegiatan lainnya.

 

Lesson Learned

Melalui metode ini murid belajar untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi bersama kegiatan yang telah ditugaskan oleh guru. Murid diperkenankan untuk bereksplorasi dan berimajinasi tentang kegiatan yang dapat mereka laksanakan sendiri.

Nilai-nilai seperti kemandirian, kerja sama dan kejujuran dapat ditanamkan di kepala murid. Tak hanya itu, murid juga belajar untuk menghasilkan uang dengan keringat mereka sendiri serta memahami contoh langsung dari kegiatan usaha dengan mempraktekkannya secara langsung.

Pelajaran lain yang dapat ditarik adalah guru harus percaya bahwa murid dapat melaksanakan proyek ini secara mandiri dengan baik. Siapa sangka bahwa anak kelas V SD dapat menyusun rencana, target, dan strategi penjualan tanpa diberitahu secara langsung oleh gurunya?

Tantangan dari metode ini adalah waktu dan energi yang terkuras untuk membimbing, bukan memberitahu, murid dalam melaksanakan proyek ini. Guru harus benar-benar membebaskan murid untuk bereksplorasi.

Metode ini dapat diaplikasikan pada kelas dengan jumlah murid yang lebih banyak.

Revisions

No comments yet.

Leave a Reply