Revision 3884 is a pre-publication revision. (Viewing current revision instead.)

Mengenal Peristiwa Penting Kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan Sandiwara

Abstrak

Tulisan ini memaparkan penggunaan metode sandiwara dalam memperkenalkan -kerajaan di Indonesia, setelah sebelumnya siswa diajak untuk merangkum informasi tentang kerajaan tersebut. Selain itu, siswa juga dapat memahami lebih jauh mengenai peran-peran yang ada di kerajaan tersebut serta peristiwa-peristiwa penting yang terjadi kala itu.

Latar Belakang

Pemilihan metode sandiwara bertujuan agar siswa mudah memahami dan memaknai peran. Sebagian besar siswa yang suka bergerak, konsentrasinya rendah, dan mudah teralihkan konsentrasinya, akan merasa lebih nyaman belajar dengan metode ini. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan adalah bermain, namun tanpa mereka sadari hal-hal yang perlu mereka simpan dalam memori jangka panjangnya, misalnya mengenai nama kerajaan, nama rajanya, rentetan peristiwa, dan bagaimana peristiswa itu dulu terjadi, akan dengan mudah dimaknai siswa sebagai suatu pengetahuan yang didapat bukan dari proses pembelajaran yang kaku. Tentu, hal tersebut dapat membuat siswa makin mencintai belajar.

Peran dalam Pelaksanaan

  • Guru sebagai pendongeng atau narator.
  • Siswa sebagai pemain sandiwara.

Langkah-langkah Pembelajaran

  1. Fokus terhadap satu cerita (misal: Kerajaan )
  2. Fokus terhadap bagian mana yang ingin diangkat sebagai bahan pembelajaran (misal: Kehidupan di Kerajaan Majapahit, ini berarti tujuannya lebih ingin memperkenalkan ke siswa siapa saja raja-raja di Majapahit)
  3. Sebelum memulai, guru menjelaskan apa saja peran yang akan dimainkan, siapa saja yang memerankan, apa yang harus siswa lakukan, dan lain sebagainya yang merupakan teknis metode sandiwara.
  4. Saat memulai, guru berperan sebagai pendongeng atau narator.
  5. Ketika guru bercerita, siswa bermain sandiwara sesuai dengan perannya dalam cerita tersebut.
  6. Setelah sandiwara selesai, guru memberikan penguatan terhadap informasi yang diberikan secara verbal kepada siswa.

Lesson Learned

Selain mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan, kemampuan memainkan peran siswa terasah, sehingga guru dapat melihat mana siswa yang memiliki minat di dunia sandiwara seperti ini. Siswa juga dapat belajar memaknai sendiri informasi yang didapat (inkuiri) sehingga informasi tersebut akan terekam dalam memori jangka panjangnya.   (Ditulis berdasarkan pengalaman Fitria Chairani, foto oleh Fitria Chairani)

Revisions

Revision Differences

February 13, 2013 @ 18:12:40Current Revision
Content
<h2>Abstrak</h2> <h2>Abstrak</h2>
Tulisan ini memaparkan penggunaan metode sandiwara dalam memperkenalkan Kerajaan-kerajaan di Indonesia, setelah sebelumnya siswa diajak untuk merangkum <a title="Menghapal Kerajaan di Indonesia Menggunakan Papan Informasi &amp; Kertas Memo" href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ 2012/11/menghafal-kerajaan- kerajaan-di-indonesia- menggunakan- post-it/">informasi tentang kerajaan</a> tersebut. Selain itu, siswa juga dapat memahami lebih jauh mengenai peran-peran yang ada di kerajaan tersebut serta peristiwa-peristiwa penting yang terjadi kala itu. Tulisan ini memaparkan penggunaan metode sandiwara dalam memperkenalkan Kerajaan-kerajaan di Indonesia, setelah sebelumnya siswa diajak untuk merangkum <a title="Menghapal Kerajaan di Indonesia Menggunakan Papan Informasi &amp; Kertas Memo" href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ 2012/11/menghafal-kerajaan- kerajaan-di-indonesia- menggunakan- post-it/">informasi tentang kerajaan</a> tersebut. Selain itu, siswa juga dapat memahami lebih jauh mengenai peran-peran yang ada di kerajaan tersebut serta peristiwa-peristiwa penting yang terjadi kala itu.
<h2>Latar Belakang</h2> <h2>Latar Belakang</h2>
Pemilihan metode sandiwara bertujuan agar siswa mudah memahami dan memaknai peran. Sebagian besar siswa yang suka bergerak, konsentrasinya rendah, dan mudah teralihkan konsentrasinya, akan merasa lebih nyaman belajar dengan metode ini. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan adalah bermain, namun tanpa mereka sadari hal-hal yang perlu mereka simpan dalam memori jangka panjangnya, misalnya mengenai nama kerajaan, nama rajanya, rentetan peristiwa, dan bagaimana peristiswa itu dulu terjadi, akan dengan mudah dimaknai siswa sebagai suatu pengetahuan yang didapat bukan dari proses pembelajaran yang kaku. Tentu, hal tersebut dapat membuat siswa makin mencintai belajar. Pemilihan metode sandiwara bertujuan agar siswa mudah memahami dan memaknai peran. Sebagian besar siswa yang suka bergerak, konsentrasinya rendah, dan mudah teralihkan konsentrasinya, akan merasa lebih nyaman belajar dengan metode ini. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan adalah bermain, namun tanpa mereka sadari hal-hal yang perlu mereka simpan dalam memori jangka panjangnya, misalnya mengenai nama kerajaan, nama rajanya, rentetan peristiwa, dan bagaimana peristiswa itu dulu terjadi, akan dengan mudah dimaknai siswa sebagai suatu pengetahuan yang didapat bukan dari proses pembelajaran yang kaku. Tentu, hal tersebut dapat membuat siswa makin mencintai belajar.
<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/11/ Menghapal-Kerajaan- di-Indonesia- Menggunakan-Kertas-Memo-Papan- Informasi-Fitria-5.jpg"><img class="size-medium wp-image-2498" alt="Papan Informasi Kerajaan Kutai – Satu Karton Berisi Informasi tentang Satu Kerajaan" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/11/ Menghapal-Kerajaan- di-Indonesia- Menggunakan-Kertas-Memo-Papan- Informasi-Fitria- 5-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a> Papan Informasi Kerajaan Kutai <a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/11/ Menghapal-Kerajaan- di-Indonesia- Menggunakan-Kertas-Memo-Papan- Informasi-Fitria-5.jpg"><img class="size-medium wp-image-2498" alt="Papan Informasi Kerajaan Kutai – Satu Karton Berisi Informasi tentang Satu Kerajaan" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2012/11/ Menghapal-Kerajaan- di-Indonesia- Menggunakan-Kertas-Memo-Papan- Informasi-Fitria- 5-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a> Papan Informasi Kerajaan Kutai
<h2>Peran dalam Pelaksanaan</h2> <h2>Peran dalam Pelaksanaan</h2>
<ul> <ul>
<li>Guru sebagai pendongeng atau narator.</li>  <li>Guru sebagai pendongeng atau narator.</li>
<li>Siswa sebagai pemain sandiwara.</li>  <li>Siswa sebagai pemain sandiwara.</li>
</ul> </ul>
<h3>Langkah-langkah Pembelajaran</h3> <h3>Langkah-langkah Pembelajaran</h3>
<ol> <ol>
<li>Fokus terhadap satu cerita (misal: Kerajaan Majapahit)</li>  <li>Fokus terhadap satu cerita (misal: Kerajaan Majapahit)</li>
<li>Fokus terhadap bagian mana yang ingin diangkat sebagai bahan pembelajaran (misal: Kehidupan di Kerajaan Majapahit, ini berarti tujuannya lebih ingin memperkenalkan ke siswa siapa saja raja-raja di Majapahit)</li>  <li>Fokus terhadap bagian mana yang ingin diangkat sebagai bahan pembelajaran (misal: Kehidupan di Kerajaan Majapahit, ini berarti tujuannya lebih ingin memperkenalkan ke siswa siapa saja raja-raja di Majapahit)</li>
<li>Sebelum memulai, guru menjelaskan apa saja peran yang akan dimainkan, siapa saja yang memerankan, apa yang harus siswa lakukan, dan lain sebagainya yang merupakan teknis metode sandiwara.</li>  <li>Sebelum memulai, guru menjelaskan apa saja peran yang akan dimainkan, siapa saja yang memerankan, apa yang harus siswa lakukan, dan lain sebagainya yang merupakan teknis metode sandiwara.</li>
<li>Saat memulai, guru berperan sebagai pendongeng atau narator.</li>  <li>Saat memulai, guru berperan sebagai pendongeng atau narator.</li>
<li>Ketika guru bercerita, siswa bermain sandiwara sesuai dengan perannya dalam cerita tersebut.</li>  <li>Ketika guru bercerita, siswa bermain sandiwara sesuai dengan perannya dalam cerita tersebut.</li>
<li>Setelah sandiwara selesai, guru memberikan penguatan terhadap informasi yang diberikan<em> </em>secara verbal kepada siswa.</li>  <li>Setelah sandiwara selesai, guru memberikan penguatan terhadap informasi yang diberikan<em> </em>secara verbal kepada siswa.</li>
</ol> </ol>
<h2>Lesson Learned</h2> <h2>Lesson Learned</h2>
Selain mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan, kemampuan memainkan peran siswa terasah, sehingga guru dapat melihat mana siswa yang memiliki minat di dunia sandiwara seperti ini. Siswa juga dapat belajar memaknai sendiri informasi yang didapat (inkuiri) sehingga informasi tersebut akan terekam dalam memori jangka panjangnya. Selain mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan, kemampuan memainkan peran siswa terasah, sehingga guru dapat melihat mana siswa yang memiliki minat di dunia sandiwara seperti ini. Siswa juga dapat belajar memaknai sendiri informasi yang didapat (inkuiri) sehingga informasi tersebut akan terekam dalam memori jangka panjangnya.
  &nbsp;
  (Ditulis berdasarkan pengalaman <a href="https:/ /indonesiamengajar.org/pengajar- muda/fitria-chairani/">Fitria Chairani</a>, foto oleh <a href="https:/ /indonesiamengajar.org/pengajar- muda/fitria-chairani/">Fitria Chairani</a>)

Note: Spaces may be added to comparison text to allow better line wrapping.

No comments yet.

Leave a Reply