Abstraksi
Berawal dari uniknya karakter murid-murid saya yang sangat aktif-kinestetik pada saat guru mengajar di kelas, saya mencoba untuk mengenalkan mereka tentang konsep sudut dengan cara siswa memperagakan bentuk sudut tersebut menggunakan tubuh mereka. Pembelajaran kreatif ini dicobakan untuk materi 'Sudut' Matematika Kelas 3. Aktivitas belajar ini bertujuan untuk mengenalkan siswa mengenai jenis-jenis sudut.Latar Belakang
Kondisi Kelas
Kelas 3 SDN Inpres Solan, jumlah siswa: 41 siswa. Dengan jumlah yang melebihi kapasitas pembelajaran efektif, saya seringkali kewalahan pada saat penyampaian materi.Karakter Siswa
Siswa kami adalah anak-anak yang aktif secara kinestetis. Duduk tenang merupakan hal sulit bagi mereka. Walaupun demikian tetap ada siswa yang serius dan tekun mendengarkan guru. Di sisi lain ada siswa yang sibuk mengobrol, berjalan-jalan di kelas, atau sibuk dengan permainannya sendiri.Pemilihan Metode
Oleh karena itu, saya mencoba untuk mencari cara untuk mendapatkan perhatian anak-anak ini. Pada kesempatan kali ini saya mencoba melibatkan siswa dengan cara menjadikan tubuh mereka sebagai alat peraga. Cara ini saya anggap cocok untuk tipe siswa saya yang aktif secara kinestetik.Materi Ajar
SudutAlat dan Bahan
1. Kertas bekas 2. Spidol 3. Busur derajat Metode ini saya pakai di kelas 3 dengan jumlah murid sekitar 40an, terbukti cukup efektif untuk membangkitkan antusiasme mereka untuk belajar :D . Melalui metode ini siswa dapat belajar mengenal berbagai macam sudut.Langkah-langkah Pembelajaran
Apersepsi
Pada awal kegiatan belajar, saya biasanya mencoba membangkitkan minat belajar para siswa terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajak siswa bernyanyi atau memberikan cerita singkat sebagai apersepsi. Kemudian, guru dapat menjelaskan terlebih dahulu secara sederhana, misalnya dengan menggunakan gambar di papan tulis mengenai macam-macam sudut. Setelah selesai memberikan penjelasan secara singkat, padat dan jelas, guru mengajak siswa untuk melakukan sebuah permainan bersama.Langkah Pertama
Guru memberikan kesempatan pada siswa yang dapat duduk dengan tenang untuk maju ke depan. Metode pemilihan siswa bisa disesuaikan dengan kondisi kelas, misalnya dengan mengajukan tanya jawab soal. Dalam permainan ini, guru membutuhkan enam orang siswa untuk memperagakan bentuk sudut. Catatan: Ada tiga sudut yang akan diperkenalkan kepada siswa yaitu: sudut tumpul, sudut siku-siku, dan sudut lancip.Langkah Kedua
Guru mempersilakan dua orang siswa terpilih untuk membentuk sudut siku-siku. Guru memberikan panduan kepada siswa untuk berbaring di lantai, kaki bertemu dengan kaki, mengikuti garis lantai sebagai acuan garis lurus. (lihat gambar)Langkah Ketiga
Guru memperkenalkan sudut siku-siku kepada siswa beserta keterangan yang berkaitan dengan sudut tersebut (nama sudut, besar sudut, kaki sudut, dan titik sudut).Guru: “Mari kita berkenalan dengan teman kita yang pertama, namanya sudut siku-siku. Sudut apa namanya?” Siswa: “Sudut siku-siku.” Guru: “Sudut siku-siku membentuk sudut yang besarnya 90o. Besar sudutnya berapa?” Siswa: “Sembilan puluh derajat.”Guru bisa melakukan pengulangan saat memperkenalkan nama-nama sudut dan besarnya. Sesekali, kita bisa tanyakan kepada salah satu siswa untuk mendapatkan perhatian dari siswa tersebut.
Langkah Keempat
Sebagai panduan untuk siswa, guru memberikan keterangan mengenai nama sudut, besar sudut, kaki sudut, dan titik sudut yang sudah guru persiapkan sebelumnya. Keterangannya cukup sederhana saja dengan menggunakan kertas bekas yang sudah ditulisi informasi. Letakkan kertas-kertas keterangan tersebut di tempatnya.Langkah Kelima
Lakukan hal yang serupa untuk peragaan sudut lancip serta sudut tumpul. Siswa yang turut membantu dalam peragaan diberitahu agar tetap pada posisinya.Langkah Keenam
Setelah ketiga sudut terbentuk, guru meminta para siswa yang duduk untuk menunjuk sudut mana yang paling besar dan paling kecil. Guru juga meminta siswa untuk membandingkan antara dua sudut, sudut mana yang lebih besar dan lebih kecil. Tahap ini juga merupakan kesempatan bagi kita untuk mengingatkan anak didik tentang penggunaan tanda matematika 'lebih dari' dan 'kurang dari'. Tips untuk Mengingat: > (lebih besar karena apabila ditarik garis vertikal di depannya akan menyerupai bentuk huruf ‘b’, ‘b’ berartil ebih besar) < (lebih kecil karena apabila ditarik garis vertikal di depannya akan menyerupai bentuk huruf ‘k’, ‘k’ berarti lebih kecil) Setelah selesai satu sesi, guru memberi kesempatan siswa secara bergiliran untuk mencoba.
Adit, ketua kelas 3 berkenalan dengan busur derajat.
Langkah Ketujuh
Kegiatan ini juga dapat dibuat sebagai permainan. Kumpulkan kertas-kertas keterangan, berilah kesempatan beberapa siswa untuk meletakkan kertas keterangan tersebut di sudut yang tepat. Ingatkan siswa untuk berhati-hati sehingga tidak menginjak kaki/bagian tubuh lain dari temannya yang sedang berbaring di lantai.Langkah Delapan
Pada akhir peragaan, guru pun dapat memperkenalkan busur derajat (apa itu busur derajat dan fungsinya) kepada anak-anak.Revisions
- February 26, 2013 @ 12:24:04 [Current Revision] by Lillian Elaine
- February 26, 2013 @ 12:23:11 by Agung Firmansyah
- February 26, 2013 @ 12:22:27 [Autosave] by Agung Firmansyah
- February 26, 2013 @ 12:21:20 by Agung Firmansyah
- February 26, 2013 @ 12:19:47 by Agung Firmansyah
- February 26, 2013 @ 12:16:53 by Agung Firmansyah
- February 26, 2013 @ 11:21:40 by Agung Firmansyah
- February 21, 2013 @ 15:51:17 by Agung Firmansyah
- February 21, 2013 @ 15:50:38 by Lillian Elaine
Revision Differences
There are no differences between the February 26, 2013 @ 12:21:20 revision and the current revision. (Maybe only post meta information was changed.)
walau baju kotor karena harus diperagakan di lantai , tetap menyenangkan belajarnya. Ini penting bagaimana belajar matematika menjadi hal yang menggembirakan bagi siswa akan menghilangkan stigma buruk akan matematika.