Revision 3964 is a pre-publication revision. (Viewing current revision instead.)

Pecahan, Desimal, dan Persen dengan Flash Card

Latar Belakang

Ide ini bermula dari kebosanan murid-murid saya dalam mengerjakan latihan soal ( dan ) yang biasa ada di buku. Karena itu, kami mencoba membuat latihan soal pecahan tersebut menjadi sedikit lebih menyenangkan. Seringkali metode kreatif menjadi malas dilakukan guru karena alat dan bahan yang digunakan butuh persiapan yang lama daripada penggunaannya di kelas (yang relatif singkat). Berangkat dari hal itu kami mencoba alat dan bahan sesedarhana mungkin dan memungkinkan berbagai variasinya. Dan percayalah, bila kita memanfaatkan alat dan bahan tersebut dengan benar, siswa-siswa tidak akan mudah bosan.

Standar Kompetensi

Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah (VI-2)

Alat dan Bahan

Flash Card Pecahan Biasa, Desimal, dan Persen

Pecahan Biasa, Desimal, dan Persen

  1. Flash Card sejumlah 20 atau sebanyak jumlah siswa. Flash card bisa berupa potongan kertas karton, semakin besar ukuran semakin baik. Kali ini, kami membuat flash card dari kartu nama (bagian belakang) yang tidak terpakai.Ket : Permainan ini lebih cocok digunakan untuk kelas besar (lebih dari 20 siswa), namun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di kelas kecil dengan beberapa penyesuaian.
  2. Spidol atau pensil warna.

Kegiatan Awal

  1. Guru mengulang (recall) materi tentang pecahan, bentuk persamaannya, dan bentuk lain pecahan (desimal dan persen) di papan tulis.Contoh : 1/2 = 2/4 = 50% = 50/100 = 0,5 1/4 = 2/8 = 25% = 25/100 = 0,25 3/4 = 6/8 = 75% = 75/100 = 0,75 dst
  2. Guru mengajak siswa untuk menuliskan setiap bentuk pecahan dalam Flash Card. Masing-masing siswa membuat satu kartu yang berbeda, sesuai dengan nilai pecahan yang tertulis di papan tulis.Usahakan setiap kelompok persamaan memiliki jumlah kartu yang sama (kelompok 1/2 berjumlah 5 kartu, kelompok 1/4 juga berjumlah 5 kartu). Gunakan pensil warna atau spidol yang berbeda warna agar lebih menarik. Setelah selesai guru mengumpulkan kartu tersebut kembali dan mengacaknya.
Bila dirasa proses ini terlalu memakan waktu, guru bisa mempersiapkan flash card yang sudah berisi angka pecahan sebelum memulai pelajaran.

Kegiatan: Variasi 1

Kegiatan Inti (Variasi 1)

Guru akan membagikan kartu kepada siswa secara acak. Setelah aba-aba diberikan, siswa harus membuat barisan dengan temannya yang memiliki nilai kartu yang sama.
Barisan kelompok kartu yang bernilai 1/3

Barisan kelompok kartu yang bernilai 1/3

Contoh : barisan siswa yang memegang kartu bernilai 1/2 berisi siswa-siswa yang memegang kartu 1/2,  2/4, 50%, 50/100, 0,5 dst
  1. Guru menjelaskan peraturan permainan. Setiap pelanggaran peraturan akan diberikan hukuman yang disepakati bersama, atau menurut kebijaksanaan guru.
  2. Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa dalam keadaan tertutup (bagian yang berisi tulisan menghadap bawah)Ket : siswa tidak diperbolehkan membuka sebelum diberikan aba-aba.
  3. Guru memberikan aba-aba, dan siswa membuka kartu secara bersamaan.
  4. Siswa mulai mencari barisannya berdasar kartu yang dimilikinya.Ket : Siswa melakukannya dengan diam, mengeluarkan suara merupakan pelanggaran terhadap aturan permainan.
  5. Guru memberikan batas waktu dalam membentuk barisan (berdasarkan kemampuan siswa, jumlah siswa,  dan level soal yang diberikan). Jangan lupa lakukan hitung mundur ketika sudah hampir selesai.

Kegiatan Akhir (Variasi 1)

  1. Ketika waktu telah habis dan ternyata masih ada siswa yang belum menemukan barisannya, sediakan bagi mereka tempat khusus.
  2. Guru mengajak siswa untuk mencek setiap barisan, apakah semua siswa telah masuk ke barisan yang seharusnya. Bila ada yang tidak sesuai , misalkan murid dengan kartu 25% berada di barisan 1/2 (seharusnya di barisan 1/4) maka dipersilahkan untuk masuk ke tempat khusus bersama siswa yang belum mendapat barisan.
  3. Guru memberikan apresiasi kepada barisan yang telah benar dan lengkap. Sebaliknya, guru memberikan hukuman kepada siswa tidak menemukan barisannya dan siswa yang salah masuk barisan.Ket : usahakan berikan hukuman yang mendidik atau yang bersifat lucu (jaga suasana menyenangkan di kelas)
Permainan ini dapat dikembangkan(ditingkatkan levelnya) dengan mengganti nilai kartu menjadi lebih sulit (misal 2/3, 66,67%, 0,667 ,dst).

Kegiatan: Variasi 2

Kegiatan Inti (Variasi 2)

Mengurutkan kartu pecahan berdasarkan pecahannya.

Mengurutkan kartu pecahan berdasarkan pecahannya.

  1. Guru membagi kelas dalam kelompok berjumlah 3-5 orang.
  2. Guru membagikan 1 set kartu yang berisi pecahan yang bervariasi ( 1/2; 3/9; 0,75, 20% dst) kepada setiap kelompok (dalam keadaan tertutup).
  3. Guru memberikan aba-aba, meminta siswa untuk membuka kartu, dan meminta mereka untuk mengurutkannya (bisa dari kecil ke besar atau sebaliknya).
  4. Guru berkeliling untuk mengamati, kelompok yang selesai lebih dulu harus mengumpulkan set kartunya ke depan dan menuliskan nama kelompoknya di papan, begitu seterusnya sehingga diperoleh urutan kelompok.

Kegiatan Akhir (Variasi 2)

  1. Guru meminta siswa untuk mengkoreksi tiap set.
  2. Guru memberikan apresiasi ke kelompok yang selesai lebih dulu dan tepat dalam mengurutkan pecahan.
  3. Sebaliknya guru bisa juga memberikan hukuman ke kelompok yang salah mengurutkan. Sekali lagi, hukuman sebaiknya berbentuk hukuman yang mendidik atau menyenangkan.

Revisions

Revision Differences

February 24, 2013 @ 14:47:23Current Revision
Content
<b>Pecahan, Desimal, dan Persen dengan Flash Card</b>  
<b>Latar Belakang</b>  <h2>Latar Belakang</h2>
  Ide ini bermula dari kebosanan murid-murid saya dalam mengerjakan latihan soal pecahan (desimal dan persen) yang biasa ada di buku. Karena itu, kami mencoba membuat latihan soal pecahan tersebut menjadi sedikit lebih menyenangkan.
Bermula dari kebosanan siswa mengerjakan latihan soal pecahan (desimal dan persen) yang biasa. Kami mencoba membuatnya menjadi sedikit lebih menyenangkan. Seringkali metode kreatif menjadi malas dilakukan guru karena membutuhkan persiapan alat yang bahan yang relatif lama daripada daya gunanya di kelas yang relatif singkat. Berangkat dari hal itu kami mencoba membuatnya sesedarhana mungkin dan memungkinkan berbagai variasinya dan percayalah, bila melakukannya dengan benar, siswa-siswa tidak akan mudah bosan.  Seringkali metode kreatif menjadi malas dilakukan guru karena alat dan bahan yang digunakan butuh persiapan yang lama daripada penggunaannya di kelas (yang relatif singkat). Berangkat dari hal itu kami mencoba alat dan bahan sesedarhana mungkin dan memungkinkan berbagai variasinya. Dan percayalah, bila kita memanfaatkan alat dan bahan tersebut dengan benar, siswa-siswa tidak akan mudah bosan.
  <h3>Standar Kompetensi</h3>
Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah (VI-2)  Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah (VI-2)
&nbsp;  
<b>Alat dan Bahan</b>  <h2>Alat dan Bahan</h2>
  <a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ Pecahan-Desimal-dan-Persen- dengan-Flash- Card-Ruang-Belajar- Thontowi-2.jpg"><img class="size-medium wp-image-4017" alt="Flash Card Pecahan Biasa, Desimal, dan Persen" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ Pecahan-Desimal-dan-Persen- dengan-Flash- Card-Ruang-Belajar- Thontowi-2-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a> Flash Card Pecahan Biasa, Desimal, dan Persen
<ol> <ol>
<li>20(atau sebanyak siswa) lembar<i> Flash Card</i>  (bisa berupa potongan kertas karton, semakin besar ukuran semakin baik, bisa juga seperti kami yang menggunakan bagian belakang kartu nama yang tidak terpakai).</li>  <li><i>Flash Card</i> sejumlah 20 kartu atau sebanyak jumlah siswa.
  <em>Flash card</em> bisa berupa potongan kertas karton, semakin besar ukuran semakin baik. Kali ini, kami membuat <em>flash card</em> dari kartu nama (bagian belakang) yang tidak terpakai.Ket : Permainan ini lebih cocok digunakan untuk kelas besar (lebih dari 20 siswa), namun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di kelas kecil dengan beberapa penyesuaian.</li>
   <li>Spidol atau pensil warna.</li>
</ol> </ol>
Ket : Permainan ini lebih cocok digunakan untuk kelas besar (lebih dari 20 siswa), namun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di kelas kecil dengan beberapa penyesuaian. <h2>Kegiatan Awal</h2>
<ol> <ol>
<li>Spidol atau pensil warna.</li>  
</ol>  
<b>Kegiatan Awal</b>  
<ul>  
<li>Guru mengulang (recall) materi tentang pecahan, bentuk persamaannya, dan bentuk lainnya (desimal dan persen) di papan tulis.</li>   <li>Guru mengulang (<em>recall</em>) materi tentang pecahan, bentuk persamaannya, dan bentuk lain pecahan (desimal dan persen) di papan tulis.<strong> Contoh</strong> :
</ul>  
Contoh :  1/2 = 2/4 = 50% = 50/100 = 0,5  1/2 = 2/4 = 50% = 50/100 = 0,5
1/4 = 2/8 = 25% = 25/100 = 0,25 1/4 = 2/8 = 25% = 25/100 = 0,25
3/4 = 6/8 = 75% = 75/100 = 0,75 dst  3/4 = 6/8 = 75% = 75/100 = 0,75 dst</li>
<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130218- 01587.jpg"><img class="alignright" alt="Flash Card" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130218- 01587-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a>  
<ul>  
   <li>Guru mengajak siswa untuk menuliskan setiap bentuk pecahan dalam <i>Flash Card.</i>
<li>Guru mengajak siswa untuk menuliskan setiap bentuk pecahan dalam <i>Flash Card</i>, masing-masing anak membuat satu yang berbeda, sesuai dengan yang tertulis di papan tulis. Usahakan setiap kelompok persamaan memiliki jumlah kartu yang sama (kelompok 1/2 berjumlah 5 kartu, kelompok 1/4 juga berjumlah 5 kartu). Gunakan pensil warna atau spidol yang berbeda warna agar lebih menarik. Setelah selesai guru mengumpulkan kartu tersebut kembali dan mengkocoknya.</li>  Masing-masing siswa membuat satu kartu yang berbeda, sesuai dengan nilai pecahan yang tertulis di papan tulis.Usahakan setiap kelompok persamaan memiliki jumlah kartu yang sama (kelompok 1/2 berjumlah 5 kartu, kelompok 1/4 juga berjumlah 5 kartu). Gunakan pensil warna atau spidol yang berbeda warna agar lebih menarik. Setelah selesai guru mengumpulkan kartu tersebut kembali dan mengacaknya.</li>
</ul>  
(bila dirasa proses ini terlalu memakan waktu, guru bisa mempersiapkan <i>flash card</i> yang sudah berisi angka pecahan sebelumnya)  
<b>Kegiatan Inti (Variasi 1)</b>  
<ol>  
<li>Guru menjelaskan peraturan permainan. Setiap pelanggaran peraturan akan diberikan hukuman yang disepakati bersama, atau menurut kebijaksanaan guru. Siswa diminta untuk membentuk barisan berdasarkan kartu yang memiliki nilai sama.</li>  
</ol> </ol>
  Bila dirasa proses ini terlalu memakan waktu, guru bisa mempersiapkan <i>flash card</i> yang sudah berisi angka pecahan sebelum memulai pelajaran.
Contoh : barisan 1/2 berisi 2/4, 50%, 50/100, 0,5 dst <h2>Kegiatan: Variasi 1</h2>
<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130218- 01584.jpg"><img class="alignright" alt="Berbaris menyamakan pecahan" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130218- 01584-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a>  
<ol>  
<li>Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa dalam keadaan tertutup (bagian yang berisi tulisan menghadap bawah)</li>  
</ol>  
Ket : siswa tidak diperbolehkan membuka sebelum diberikan aba-aba  
  <h3>Kegiatan Inti (Variasi 1)</h3>
  Guru akan membagikan kartu kepada siswa secara acak. Setelah aba-aba diberikan, siswa harus membuat barisan dengan temannya yang memiliki nilai kartu yang sama.
  <a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ Pecahan-Desimal-dan-Persen- dengan-Flash- Card-Ruang-Belajar- Thontowi-1.jpg"><img class="size-medium wp-image-4016" alt="Barisan kelompok kartu yang bernilai 1/3" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ Pecahan-Desimal-dan-Persen- dengan-Flash- Card-Ruang-Belajar- Thontowi-1-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a> Barisan kelompok kartu yang bernilai 1/3
  <strong>Contoh</strong> : barisan siswa yang memegang kartu bernilai 1/2 berisi siswa-siswa yang memegang kartu 1/2,  2/4, 50%, 50/100, 0,5 dst
<ol> <ol>
   <li>Guru menjelaskan peraturan permainan. Setiap pelanggaran peraturan akan diberikan hukuman yang disepakati bersama, atau menurut kebijaksanaan guru.</li>
   <li>Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa dalam keadaan tertutup (bagian yang berisi tulisan menghadap bawah)<strong> Ket</strong> : siswa tidak diperbolehkan membuka sebelum diberikan aba-aba.</li>
<li>Guru memberikan aba-aba, dan siswa membuka kartu secara bersamaan.</li>  <li>Guru memberikan aba-aba, dan siswa membuka kartu secara bersamaan.</li>
<li>Siswa mulai mencari barisannya berdasar kartu yang dimilikinya.</li>  
</ol>  
Ket : Siswa melakukannya dengan diam, bagi yang bersuara dapat diberikan hukuman  <li>Siswa mulai mencari barisannya berdasar kartu yang dimilikinya.< strong>Ket</strong> : Siswa melakukannya dengan diam, mengeluarkan suara merupakan pelanggaran terhadap aturan permainan.</li>
<ol>  
<li>Guru memberikan batas waktu dalam membentuk barisan (berdasarkan kemampuan siswa, jumlah siswa,  dan level soal yang diberikan). Jangan lupa lakukan hitung mundur ketika sudah hampir selesai.</li>  <li>Guru memberikan batas waktu dalam membentuk barisan (berdasarkan kemampuan siswa, jumlah siswa,  dan level soal yang diberikan). Jangan lupa lakukan hitung mundur ketika sudah hampir selesai.</li>
</ol> </ol>
<b>Kegiatan Akhir (Variasi 1)</b>  <h3>Kegiatan Akhir (Variasi 1)</h3>
<ol> <ol>
<li>Ketika waktu telah habis dan ternyata masih ada siswa yang belum menemukan barisannya, sediakan bagi mereka tempat khusus.</li>  <li>Ketika waktu telah habis dan ternyata masih ada siswa yang belum menemukan barisannya, sediakan bagi mereka tempat khusus.</li>
<li>Guru mengajak siswa untuk mencek setiap barisan, apakah semua siswa telah masuk ke barisan yang seharusnya. Bila ada yang tidak sesuai , misalkan murid dengan kartu 25% berada di barisan 1/2 (seharusnya di barisan 1/4) maka dipersilahkan untuk masuk ke tempat khusus bersama siswa yang belum mendapat barisan.</li>  <li>Guru mengajak siswa untuk mencek setiap barisan, apakah semua siswa telah masuk ke barisan yang seharusnya. Bila ada yang tidak sesuai , misalkan murid dengan kartu 25% berada di barisan 1/2 (seharusnya di barisan 1/4) maka dipersilahkan untuk masuk ke tempat khusus bersama siswa yang belum mendapat barisan.</li>
<li>Guru memberikan apresiasi kepada barisan yang telah benar dan lengkap. Sebaliknya, guru memberikan hukuman kepada siswa tidak menemukan barisannya dan siswa yang salah masuk barisan.</li>   <li>Guru memberikan apresiasi kepada barisan yang telah benar dan lengkap. Sebaliknya, guru memberikan hukuman kepada siswa tidak menemukan barisannya dan siswa yang salah masuk barisan.<strong> Ket</strong> : usahakan berikan hukuman yang mendidik atau yang bersifat lucu (jaga suasana menyenangkan di kelas)</li>
</ol> </ol>
Ket : usahakan berikan hukuman yang mendidik atau yang bersifat lucu (jaga suasana menyenangkan di kelas)  
Permainan ini dapat dikembangkan( ditingkatkan levelnya) dengan mengganti nilai kartu menjadi lebih sulit (misal 2/3, 66,67%, 0,667 ,dst)  Permainan ini dapat dikembangkan( ditingkatkan levelnya) dengan mengganti nilai kartu menjadi lebih sulit (misal 2/3, 66,67%, 0,667 ,dst).
  <h2>Kegiatan: Variasi 2</h2>
<b>Kegiatan Inti (Variasi 2)</b>  <h3>Kegiatan Inti (Variasi 2)</h3>
  <a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ Pecahan-Desimal-dan-Persen- dengan-Flash- Card-Ruang-Belajar- Thontowi-3.jpg"><img class="size-medium wp-image-4018" alt="Mengurutkan kartu pecahan berdasarkan pecahannya." src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ Pecahan-Desimal-dan-Persen- dengan-Flash- Card-Ruang-Belajar- Thontowi-3-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a> Mengurutkan kartu pecahan berdasarkan pecahannya.
<ol> <ol>
<li>Guru membagi kelas dalam kelompok berjumlah 3-5 orang</li>   <li>Guru membagi kelas dalam kelompok berjumlah 3-5 orang.</li>
<li>Guru membagikan 1 set kartu yang berisi pecahan yang bervariasi ( 1/2; 3/9; 0,75, 20% dst) kepada setiap kelompok (dalam keadaan tertutup)   <li>Guru membagikan 1 set kartu yang berisi pecahan yang bervariasi ( 1/2; 3/9; 0,75, 20% dst) kepada setiap kelompok (dalam keadaan tertutup).</li>
<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130219- 01605.jpg"><img class="alignright" alt="Flash Card yang telah urut" src="http://belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130219- 01605-300x225.jpg" width="300" height="225" /></a></li>  
<li>Guru memberikan aba-aba, meminta siswa untuk membuka kartu, dan meminta mereka untuk mengurutkannya. (bisa dari kecil ke besar/besar ke kecil)</li>   <li>Guru memberikan aba-aba, meminta siswa untuk membuka kartu, dan meminta mereka untuk mengurutkannya (bisa dari kecil ke besar atau sebaliknya).</li>
<li>Guru berkeliling untuk mengamati, kelompok yang selesai lebih dulu harus mengumpulkan set kartunya ke depan dan menuliskan nama kelompoknya di papan, begitu seterusnya sehingga diperoleh urutan kelompok.</li>  <li>Guru berkeliling untuk mengamati, kelompok yang selesai lebih dulu harus mengumpulkan set kartunya ke depan dan menuliskan nama kelompoknya di papan, begitu seterusnya sehingga diperoleh urutan kelompok.</li>
</ol> </ol>
<b>Kegiatan Akhir (Variasi 2)</b>  <h3>Kegiatan Akhir (Variasi 2)</h3>
<ol> <ol>
<li>Guru lalu meminta siswa untuk mengkoreksi tiap set.<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130219-01605.jpg">   <li>Guru meminta siswa untuk mengkoreksi tiap set.<a href="http:// belajar.indonesiamengajar.org/ wp-content/uploads/2013/02/ IMG-20130219-01605.jpg">
</a></li> </a></li>
<li>Guru memberikan apresiasi ke kelompok yang selesai lebih dulu dan tepat dalam mengurutkan pecahan</li>   <li>Guru memberikan apresiasi ke kelompok yang selesai lebih dulu dan tepat dalam mengurutkan pecahan.</li>
<li>Sebaliknya guru bisa juga memberikan hukuman ke kelompok yang salah mengurutkan.</li>  
   <li>Sebaliknya guru bisa juga memberikan hukuman ke kelompok yang salah mengurutkan. Sekali lagi, hukuman sebaiknya berbentuk hukuman yang mendidik atau menyenangkan.</li>
</ol> </ol>
&nbsp; 
&nbsp;  
&nbsp;  
&nbsp;  

Note: Spaces may be added to comparison text to allow better line wrapping.

No comments yet.

Leave a Reply