Bermain Kelereng dan Tanah Liat sambil Belajar Konsep Gaya

Abstraksi

Mengenalkan konsep kepada siswa bisa akan lebih mudah apabila diilustrasikan dengan kegiatan yang menyenangkan. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melibatkan aktivitas kinestetik peserta didik menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengenalkan suatu konsep tertentu yang belum pernah diketahui oleh siswa. Belajar bisa dikreasikan dengan kegiatan yang disenangi oleh siswa seperti bermain kelereng, ketapel, panahan, dan sebagainya.

Latar Belakang

Daya ingat siswa akan lebih panjang dan baik apabila dalam proses pembelajarannya melibatkan pengalaman empiris siswa dalam melakukan kegiatan/percobaan. Gaya adalah istilah yang baru bagi siswa, padahal mungkin saja mereka sudah mengenal contoh-contoh gaya karena mudah ditemui bahkan mungkin tanpa sadar mereka sudah mengaplikasikan konsep gaya sebelumnya. Untuk itu dalam penyampaian materi ini saya mencoba mengajak mereka mengenal gaya melalui permainan yang biasa mereka lakukan.

Mengamati gerak kelereng di lintasan miring

Mengamati gerak kelereng di lintasan miring

Kondisi Kelas

Jumlah siswa 10 orang, namun kelas yang lebih besar pun bisa menerapkan metode ini asalkan pembagian kelompok bisa diatur dengan efektif dan pengelolaan kelas dilakukan dengan baik.

Latar belakang penggunaan metode

Metode ini diterapkan karena proses penyiapan bahan-bahan serta aktivitas percobaan di dalam kelas mudah dan murah untuk dilakukan. Selain itu, anak-anak yang masih senang bermain akan lebih bersemangat dalam mempelajari teori baru ini.

Latar belakang penyampaian materi

Pada pertemuan pertama ini siswa dikenalkan dengan konsep gaya dan pengaruh gaya. Pengaruh gaya secara umum ada dua yaitu gaya dapat mengubah gerak benda dan gaya dapat mengubah bentuk benda.

Bermain kelereng: gaya mempengaruhi arah gerak benda.

Bermain kelereng: gaya mempengaruhi arah gerak benda.

Teori/Penjelasan Materi

Gaya dalam ilmu pengetahuan merupakan tarikan atau dorongan. Secara umum gaya dapat mempengaruhi gerak benda dan dapat mengubah bentuk benda. Gaya dapat mempengaruhi gerak benda ditunjukkan dengan benda diam bisa menjadi bergerak dan sebaliknya. Gaya juga dapat memnyebabkan perubahan arah gerak benda dan dapat mempercepat atau memperlambat gerakan suatu benda. Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda seperti tanah liat yang dapat dibuat gerabah, kaleng yang dipukul, plastisin yang bisa dibuat berbagai bentuk, dan sebagainya.

Metode

Metode yang digunakan dalam mempelajari gaya kali ini adalah metode “bermain sambil belajar”. Sebelumnya siswa diminta untuk membawa kelereng, karet, dan tanah liat. Barang-barang tersebut mudah didapat karena dekat dengan keseharian mereka dan dapat dijumpai di sekitar tempat tinggal.

Langkah Pelaksanaan I : Gaya dapat mengubah gerak benda

  1. Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Usahakan jumlah siswa paling banyak empat orang per kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan acak.
  2. Minta anak-anak untuk mengeluarkan kelereng yang dibawanya dan simpan diatas meja.
  3. Siswa melakukan beberapa percobaan dengan kelereng. Pertama, siswa diminta menggelindingkan kelereng di mejanya masing-masing (bidang datar) dan setelahnya siswa membuat lintasan miring dari buku mereka. Lalu menggelindingkan kelereng tersebut. Setiap siswa melakukan percobaan dalam kelompok secara bergantian.
  4. Siswa diminta mendiskusikan hasil percobaan dan mengisi kertas kerja yang sudah dibagikan terkait percobaan tersebut dan membandingkan hasilnya.
  5. Setelah selesai siswa diminta mengirimkan satu wakil terbaiknya untuk bermain kelereng di depan kelas selama 15 menit.
  6. Siswa kembali mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan pada kertas kerja terkait gerak kelereng-kelereng yang saling berbenturan pada saat bermain, dan gerak kelereng yang tidak mengenai kelereng lainnya.
  7. Siswa mempresentasikan kertas kerja yang sudah diisi terkait gaya yang dapat mengubah gerak benda. Membuat benda diam menjadi bergerak dan sebaliknya serta bagaimana benda dapat mengubah gerak benda.
  8. Guru memandu diskusi dan menyimpulkan secara singkat diikuti dengan ilustrasi contoh lain dengan meminta siswa mendorong meja dengan berbagai posisi dan mengaplikasikan gaya melalui dengan bermain karet dan panahan.
Gaya dorong pada meja.

pada meja.

Langkah Pelaksanaan II: Gaya dapat mengubah bentuk  benda

  1. Siswa diminta untuk menyiapkan tanah liat yang dibawanya di luar kelas supaya tidak mengotori ruangan)
  2. Secara individu, siswa diminta untuk membuat satu benda dari tanah liat yang mereka bawa. Waktu maksimum 30 menit. Biarkan siswa menikmati pengerjaan karyanya. Supaya lebih semangat, lebih baik jika guru memberikan hadiah bagi karya terbaik.
  3. Setelah selesai, siswa masuk kelas dan menyimpan karyanya di meja dan meminta mereka mengisi kertas kerja dari kegiatan yang dilakukan.
  4. Kertas kerja harus mengarah pada kesimpulan bahwa kegiatan merea menunjukkan gaya dapat mengubah bentuk benda
  5. Siswa mendiskusikan kertas kerja dan guru memandu diskusi
  6. Guru menyimpulkan materi tentang gaya dan pengaruhnya.
Gaya dapat mengubah bentuk benda. Tanah liat berubah bentuk karena menerima gaya.

Gaya dapat mengubah bentuk benda. Tanah liat berubah bentuk karena menerima gaya.

Langkah Pelaksanaan III : Evaluasi

Untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang konsep gaya, Guru perlu memberikan evaluasi berupa pertanyaan-pertanyaan bisa tertulis maupun lisan kepada semua siswa. Untuk kelas yang jumlah siswanya sedikit ( < 15 siswa) bisa dilakukan metode tanya jawab lisan sedangkan untuk kelas yang besar disarankan untuk melakukan tes tertulis dengan jumlah soal maksimum 10 soal.

Lesson Learned

Dari pembelajaran ini siswa diharapkan lebih cepat memahami konsep gaya karena aktivitas gaya sudah mereka lakukan. Pemahaman dengan praktek ini juga diharapkan masuk ke dalam long term memory siswa.

Gaya pegas pada Panah

Gaya pegas pada Panah

Metode Alternatif

Untuk alternatif bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di kelas/sekolah seperti bola, plastisin, maupun gambar-gambar aktivitas yang berhubungan dengan gaya.

Pendidikan karakter yang disisipkan

  1. Sistem kelompok mengajarkan mereka bagaimana cara bekerja sama dengan baik dan adil dalam membagi tugas individu.
  2. Kertas kerja serta percobaan yang dilakukan melatih analisis siswa secara sistematis dan mengasah kemampuan identifikasi sampai membuat konklusi dari permasalahan yang ada.
  3. Membuat karya dari tanah liat melatih kreativitas dan kesabaran mereka dalam menghasilkan karya seni yang bagus.

Kesimpulan

Metode ini efektif dilakukan di kelas saya yang sedikit jumlah siswanya. Siswa aktif dalam diskusi dan bersemangat dalam melakukan berbagai praktek. Hasil evaluasi tertulis pun menunjukkan pemahaman siswa diatas 90%  terhadap materi Gaya ini.

Revisions

No comments yet.

Leave a Reply