Abstraksi
“Ada Bioskop XXI di Desaku” merupakan sebuah simulasi bioskop sederhana berupa kegiatan nonton film bersama. Tujuan diadakannya “Ada Bioskop XXI di Desaku” adalah mengenalkan sebuah tempat hiburan umum bernama bioskop kepada anak-anak di Desa Marwat, Kec. Longkali, Paser.
Tiket masuk Bioskop XIX Desa Marwat

Ini tiket bioskopku
Latar Belakang
Menonton bioskop masih menjadi hal yang belum pernah terpikirkan oleh anak-anak di Desa Marwat. Mengajak mereka ke kota terdekat yang ada bioskopnya juga tidak mungkin karena jaraknya jauh ditambah lagi tiket bioskop yang tidak murah. Nah, berawal dari niat ingin mengadakan "nonton bareng", jadilah konsep simulasi “pergi ke bioskop” ini. Kalau di perkotaan ada Theater XXI, di sini ada Bioskop XIX (angka romawi XIX diambil dari nomor SD, yaitu SDN 019) yang siap jadi saingan :mrgreen: .Kegiatan
Alat dan Bahan
- Kertas dan alat tulis : untuk membuat tiket bioskop
- Gunting : untuk menggunting tiket masuk

Antre masuk bioskop
Langkah
- Membuat tiket masuk bioskop. Bentuknya bebas. Tapi karena ini simulasi, saya membuat tiket bioskop yang mirip dengan tiket bioskop sesungguhnya.
- Menunjuk 2 orang yang berperan sebagai "petugas bioskop". Satu orang sebagai pemotong tiket, satu orang sebagai penunjuk bangku.
- Para calon penonton dibariskan dengan rapi di luar kelas, dan kedua petugas sudah siap di depan pintu (untuk pemotong tiket) dan di balik pintu (untuk penunjuk bangku).
- Tiket “dibeli” bukan dengan uang, namun dengan lagu wajib nasional atau lagu daerah perorang.
Lesson Learned
Sebelum memulai aktivitas “membeli” tiket, terlebih dulu para calon penonton dikumpulkan di luar kelas dan diberi pengantar tentang apa yang disebut dengan bioskop, mengapa perlu beli tiket, dengan apa bisa mendapatkan tiket, dan sebagainya. Satu pelajaran yang didapatkan adalah mereka jadi mengetahui gambaran tentang bioskop. Pendidikan karakter yang ditanamkan antara lain adalah memupuk nilai-nilai nasionalisme dengan “tiket” lagu nasional/daerah, tanggungjawab terhadap peran masing-masing, dan mengantre dengan tertib.Catatan dan Saran
- Mekanisme “beli” tiket bisa diganti dengan apapun yang diinginkan sesuai kesepakatan, misalnya sebuah buku, alat tulis, kado silang, dan lain-lain.
- Kegiatan bisa dilakukan pada jam sekolah maupun bukan di jam sekolah.
- Kegiatan menonton ini juga bisa dijadikan sebagai hadiah atau apresiasi atas suatu usaha yang dilakukan anak-anak (misalnya hadiah setelah kerja bakti).
Revisions
- April 9, 2013 @ 20:59:54 [Current Revision] by Sinta Mahardita
- April 9, 2013 @ 20:54:23 [Autosave] by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:53:10 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:51:24 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:50:52 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:50:32 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:48:34 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:48:19 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:47:18 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:47:11 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 20:46:14 by Agung Firmansyah
- April 9, 2013 @ 17:02:14 by Sinta Mahardita
Revision Differences
There are no differences between the April 9, 2013 @ 20:53:10 revision and the current revision. (Maybe only post meta information was changed.)
Setuju dengan sarannya, mekanisme “beli” tiket dapat diganti yang lain. Misalkan kado silang…. kado sederhana tapi unik juga bisa diterapkan. 🙂
Semangat untuk para relawan indonesia mengajar.