Revision 4535 is a pre-publication revision. (Viewing current revision instead.)

Simulasi Kursi “Wadah” dan Siswa “Isi” – Konsep Perkalian

Abstraksi

Belajar konsep dengan menggunakan metode yang menyenangkan akan membantu siswa mencapai pemahaman konsep yang diharapkan. Penanaman konsep ini menggunakan kursi sebagai “wadah” dan siswa sebagai “isi”.

Latar Belakang

Kondisi Kelas

Kelas 2 SDN Matutuang, Kab. Sangihe, Sulawesi Utara, berjumlah 10 siswa yang hampir semuanya memiliki keinginan untuk selalu tampil di depan kelas. Siswa-siswa juga memiliki kecerdasan yang sangat baik, sehingga metode pembelajaran yang melibatkan gerak ekspresif menjadi efektif dan menarik untuk mereka.  
3x2, 3 kursi yang masing-masing diisi oleh 2 anak

3x2, 3 kursi yang masing-masing diisi oleh 2 anak

Latar Belakang Penggunaan Metode

Konsep perkalian tercantum dalam SK-KD kelas 2 semester II. Sering kali penyampaian konsep perkalian menggunakan istilah wadah dan isi. Misalnya tiga buah wadah masing-masing diisi dengan 2 kelereng. Maka sama dengan 2+2+2, hasilnya 6. Atau jika ditulis dalam bentuk perkalian 3 (wadah) x 2 (isi) = 6.

Latar Belakang Penyampaian Materi

Analogi “wadah” dan “isi” diganti dengan kursi (sebagai wadah) dan orang (sebagai isi) bertujuan agar siswa mengingat konsep perkalian ini kedalam ingatan jangka panjang mereka, karena sering kali siswa lupa dengan materi yang baru saja diajarkan.

Teori/Penjelasan Materi

Perkalian merupakan berulang. Misalnya:
Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 2 buah jeruk. Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara: 2 + 2 + 2 = 6 Bentuk 2 + 2 + 2 menunjukkan penjumlahan angka 2 sebanyak 3 kali. Jadi, 2 + 2 + 2 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 2 = 6.

Metode

1x1, 1 kursi yang diisi oleh 1 anak

1x1, 1 kursi yang diisi oleh 1 anak

Dari penjelasan materi di atas, siswa dapat melakukan simulasi konsep perkalian ini dengan kursi sebaga wadah/piring dan siswa sendiri sebagai isi/ jeruk.

Langkah Pertama

Guru terlebih dahulu menjelaskan materi penjumlahan berulang, kemudian guru membimbing siswa-siswa untuk menarik kesimpulan bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang.

Langkah Kedua

Kemudian, guru menyiapkan 3 buah kursi dan 6 orang relawan untuk maju. Masing-masing kursi diduduki oleh 2 orang.
“Ada 3 kursi yang masing-masing diduduki oleh dua orang”, maka guru menulis di papan tulis 3 x 2.
Kemudian guru membuka diskusi dengan menanyakan berapa orang yang duduk di 3 kursi tersebut. Jika siswa-siswa belum paham, guru mengajak siswa untuk menghitung bersama-sama berapa jumlah orang yang duduk di 3 kursi. Kursi dan orang bisa disesuaikan dengan bilangan perkaliannya.

Lesson Learned

2 siswa berbagi 1 tempat duduk

2 siswa berbagi 1 tempat duduk

Pendidikan Karakter yang Disisipkan

Pendidikan karakter yang bisa disisipkan dalam metode ini adalah kesediaan untuk saling berbagi (tempat duduk) dengan teman.

Kesimpulan

Pelajaran yang konstruktif dan kontekstual perlu diberikan kepada peserta didik. Pembelakaran konsep perkalian yang menggunakan contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari membantu pemahaman siswa.

Revisions

Revision Differences

There are no differences between the April 8, 2013 @ 11:25:28 revision and the current revision. (Maybe only post meta information was changed.)

No comments yet.

Leave a Reply