Menjenguk Teman yang Sakit

Abstraksi

Keteladanan lebih memberikan kesadaran peserta didik daripada sekadar nasehat lisan pendidik. Banyak di antara peserta didik SDN 015 Tanah Grogot  mampu menjawab dengan tegas dan lantang sebuah pertanyaan “Apa yang akan kalian lakukan ketika mendengar teman kalian jatuh sakit?” Ya, mereka akan secara serempak menjawab dengan satu jawaban, ”Menjenguknya, Bu!” Tetapi jika pertanyaannya sedikit diubah menjadi “Apakah setiap ada teman yang sakit, kalian menjenguknya?” Jawabannya akan jauh berbeda. Pendidikan karakter itu bukan hanya teori, mari kita praktikkan agar nilai-nilai karakter lebih mudah tertanam pada jiwa peserta didik, termasuk pengembangan rasa kepedulian dengan menjenguk teman yang sakit.

Ruang BelajarLatar belakang

Latar belakang penerapan produk atau metode

Hari itu seorang peserta didik menceritakan bahwa seorang temannya sudah hampir seminggu tidak bersekolah, tetapi belum ada seorang pun yang menjenguknya. Penulis berinisiatif untuk datang menemui teman sekelasnya dan mengajak mereka untuk menjenguk temannya yang sakit.

Tujuan

Mengembangkan sikap peduli peserta didik terhadap teman.

Metode

Alat dan bahan kartu ucapan

  1. Kertas atau karton,
  2. Alat tulis berupa pensil, spidol, bolpoin, pensil warna, dan sebagainya,
  3. Gunting.

Penerapan produk di kelas

  1. Pendidik meminta peserta didik membuat sebuah kartu ucapan untuk teman sekelasnya yang sakit,
  2. Pendidik juga meminta peserta didik secara sukarela menyisihkan uang jajan mereka untuk membeli buah tangan untuk teman yang sakit,
  3. Pendidik beserta peserta didik bersama-sama menjenguk teman yang sakit seusai membeli buah tangan.

Pengalaman penulis, aksi peserta didik yang berbondong-bondong menjenguk temannya yang sakit ternyata menggerakkan banyak pihak, termasuk para pendidik dan kepala sekolah. Menjenguk teman yang sakit tadinya hanya dilakukan oleh kelas V, tetapi kemudian juga diikuti oleh beberapa anak kelas IV serta seluruh pendidik dan kepala sekolah.

Pelajaran yang didapat

Pelajaran dan hikmah yang diperoleh

  1. Pengembangan nilai peduli terhadap sesama manusia,
  2. Kreativitas.

Simpulan

Pengembangan nilai-nilai hendaknya dipraktikkan secara nyata, bukan hanya teoritik di dalam kelas, sehingga selain memperoleh pengetahuan, peserta didik juga menghayati dan menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan. Ditambahkan, berdasarkan pengalaman, ketulusan itu menular. Hari itu penulis melihat bukti nyatanya.

Revisions

No comments yet.

Leave a Reply