Belajar Perkalian dan Membaca Waktu dengan ‘Pohon Jam’

Ingin melatih peserta didik tentang sekaligus ? Lewat artikel di bawah ini, Raudhatul Akmal, Pengajar Muda di SDN 25 Inp Apoang, , berbagi metodePohon Jam’ yang telah ia terapkan di kelasnya. Ayo kita pelajari bersama!

Ringkasan

Peserta didik di SDN 25 Inp. Apoang, Passau, Majene, rata-rata belum bisa analog yang menggunakan jarum panjang dan jarum pendek.  Hal ini dikarenakan mayoritas peserta didik belum terampil dalam perkalian. Oleh karena itu, pendidik mencari metode yang bisa memudahkan mereka . Bukan hanya bisa , tetapi juga memahami konsepnya. Maka terciptalah ‘POHON JAM’ ini. Taraaaa!

Latar Belakang

SDN 25 Inp. Apoang terletak di pedalaman Sulawesi Barat, di Desa Bukit Samang, Kabupaten Majene. Karena letaknya di tengah-tengah pegunungan, karakter peserta didik cenderung  kinestetik dan senang sekali bermain.  Sayangnya, peserta didik juga  cenderung tidak menyukai pelajaran matematika sehingga beberapa kompetensi belum dikuasai oleh peserta didik, seperti: perkalian, menggunakan alat ukur waktu menggunakan jam, dan sebagainya. Hal inilah yang mendorong penulis mengajarkan konsep jam kepada peserta didik dengan cara unik, yakni “Pohon Jam”, yang ditemukan secara tidak sengaja ketika berselancar di dunia maya.

Metode

Tujuan

Metode ini bertujuan untuk membantu peserta didik memahami dan mampu membaca jam, menit dan detik.

Sasaran

  1. Peserta didik kelas dua semester  satu pada standar kompetensi  menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam khususnya.
  2. Para pembelajar dengan tujuan proses belajar mengenal waktu.

Lokasi pelaksanaan

Ruang kelas atau perpustakaan.

Alat dan bahan

  1. Satu buah jam dinding berbentuk lingkaran
  2. Kertas manila
  3. Kertas karton
  4. Spidol
  5. Isolasi kertas
  6. Gunting

Cara membuat

1. Siapkan alat dan bahan.

Alat dan Bahan

Alat dan Bahan

2. Gunting kertas manila berbentuk kelopak bunga berjumlah 12 kertas. Kemudian tuliskan pada kertas angka kelipatan 5 sampai kertas ke-11. Pada kertas yang ke-12 tuliskan angka 00. Angka-angka tersebut merepresentasikan menit ke berapa pada jarum panjang yang ada pada jam. Potongan kertas ini dinamakan “Bunga Menit”.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

3. Gunting kertas karton berbentuk batang pohon dengan panjang secukupnya. Setelah itu, buatlah bentuk daun sebanyak dua lembar. Satu daun berukuran lebih panjang untuk merepresentasikan jarum panjang pada jam, yang berarti ukuran satuan untuk menit. Sedangkan daun satunya dibuat lebih pendek untuk merepresentasikan jarum pendek pada jam yang berarti ukuran satuan untuk jam. Tuliskan kata “MENIT” pada daun yang lebih panjang, dan tuliskan “JAM’’ pada daun yang lebih pendek.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA OLYMPUS DIGITAL CAMERA

4. Setelah semua bahan selesai dibuat. Tempelkan potongan Bunga Menit di seputar jam dinding. Kelopak Bunga Menit yang bertulisan angka 05 diletakkan di sisi angka 1 pada jam, angka 10 diletakkan di sisi angka 2, dan seterusnya. Setiap kelopak Bunga Menit merepresentasikan jumlah satuan menit pada jam.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA   OLYMPUS DIGITAL CAMERA

5. Setelah selesai merangkai Bunga Menit, kemudian letakkan batang dan daun-daun di bawah jam sehingga berbentuk seperti sebuah pohon.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

6. SELESAI.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Hikmah Pembelajaran

Metode ini tidak hanya dapat membuat peserta didik bisa membaca jam, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan melatih keterampilan motorik halus peserta didik. Selain itu, sambil mengajarkan membaca jam ini, pendidik juga bisa menyisipkan materi pembentukan karakter tentang pentingnya menghargai waktu. Bahwa orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang mampu menghargai waktu.

 

 

 

Revisions

No comments yet.

Leave a Reply