Berlatih Menulis dengan Botol Curhat

1

Abstraksi

Penulis menggunakan Botol Curhat (curahan hati) untuk mendorong para peserta didik SD Kristen Werain bercerita tentang kisahnya setiap hari. Melalui botol curhat ini, Penulis mampu memantau perkembangan , kemampuan dan perkembangan maupun peserta didiknya.

Latar Belakang

Kondisi Kelas

Peserta didik kelas VI SD Kristen Werain, Kab. Maluku Tenggara Barat belum memiliki kemampuan menulis yang baik. Beberapa masih sering melakukan kesalahan ejaan ketika menulis, bahkan masih banyak yang belum memahami penggunaan huruf kapital.

Latar belakang penggunaan metode

Setiap hari pendidik harus memantau perkembangan kognitif maupun afektif (karakter) peserta didiknya. Namun tidak banyak waktu yang dimiliki pendidik untuk mendengar atau memperhatikan setiap peserta didik satu per satu. Kejadian di luar kelas tentunya sudah lepas dari ruang kendali pendidik. Setiap peserta didik juga memiliki berbagai permasalahan yang bisa saja mempengaruhi kegiatan belajar mereka. Pendidik pun tidak selamanya mampu menggali setiap permasalahan yang dimiliki peserta didiknya.

Penulis membuat botol curhat untuk mengajak murid mencurahkan isi hati dan kegiatan apa yang mereka lakukan setiap harinya. Botol curhat ini juga memicu murid untuk rajin menulis dan bercerita.

Teori/Penjelasan Materi

Menulis merupakan kegiatan mendasar yang perlu terus dilatih. Ketika menulis seseorang dihadapkan dengan berbagai peraturan, misalnya Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau kini disebut Panduan Umum Ejaan . Penggunaan EYD atau PUEBI cukup sulit dijalankan bila tidak dilatih. Kegiatan ini mendukung siswa untuk memperbaiki kesalahannya dalam penggunaan EYD atau PUEBI.

Metode

Alat dan Bahan

  • Botol kemasan air mineral bekas
  • Tali kur
  • Paku
  • Pita
  • Foto anak
  • Cutter
  • Gunting
  • Lem
  • Palu
  • Kertas
  • Isolasi

Proses Pembuatan Botol Curhat

  1. Botol dipotong menjadi dua bagian. Bagian pangkal untuk peserta didik laki-laki, sedang bagian ujung untuk peserta didik perempuan.
  2. Tepian mulut botol yang telah dipotong dilapisi dengan isolasi plastik agar tidak tajam.
  3. Botol dilubangi dan diikat tali.
  4. Botol kemudian dihias dengan pita dan foto sang pemilik.
  5. Botol sudah siap, kemudian digantungkan pada dinding yang sudah diberi paku. Botol digantung pada jangkauan peserta didik sehingga memudahkan mereka untuk mengisi curhatannya.
  6. Siapkan kertas-kertas sebagai media peserta didik menulis.

3

Penerapan Botol Curhat

  1. Buat kesepakatan bersama peserta didik untuk menulis setiap kegiatan dan perasaan yang dirasakannya setiap hari. Tulisan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol.
  2. Botol curhat juga bisa diisi dengan gambar, pantun, puisi maupun pesan. Jadi botol ini bisa digunakan juga sebagai media komunikasi antar peserta didik, maupun antara pendidik dan peserta didik.

b

  1. Buat kesepakatan bersama apa yang akan terjadi bila tidak mengisi botol curhat.
  2. Setiap hari pendidik akan melihat isi botol curhat dan memberi dukungan atau semangat terhadap hal baik yang telah dilakukan peserta didik. Pendidik juga akan mengoreksi penulisan bahasa Indonesia dari peserta didik.
  3. Buat kesepakatan agar hasil perbaikan dan masukan dari pendidik dapat diterapkan oleh peserta didik.

Hikmah Pembelajaran

Pendidik dapat memantau kegiatan apa yang dilakukan peserta didiknya di luar kelas. Peserta didik menjadi lebih leluasa mencurahkan isi hatinya. Kemampuan menulis peserta didik pun dapat meningkat karena setiap hari terus-menerus dilatih.

2

Revisions

No comments yet.

Leave a Reply